Tokoh Muhammadiyah Punya Andil Merawat Negara Ini

Tokoh Muhammadiyah
Nurbani Yusuf mengisi pengajian di PRM Wage Sidoarjo. (Dian/PWMU.CO)

PWMU.CO – Tokoh Muhammadiyah punya andil merawat negara ini disampaikan oleh Dr Nurbani Yusuf di pengajian PRM Wage Taman Sidoarjo di Masjid Al-Ikrom, Ahad (31/12/2023).

Dia mencontohkan, Ir Sukarno itu tokoh Muhammadiyah. Punya  Nomor Baku Muhammadiyah 384.  Pernah menjabat Ketua Majelis Pengajaran saat diasingkan Belanda di Bengkulu sekitar tahun 1939.

”Bung Karno pernah berpesan kalau dia meninggal minta supaya jenazahnya ditutup panji Muhammadiyah,” kata Nurbani Yusuf mengutip pidato Bung Karno di buku Makin Lama Makin Cinta.

Mertuanya Hasan Din adalah Konsultan Muhammadiyah Bengkulu. Istrinya kader Aisyiyah. Anaknya, Fatmawati, kader Nasyiah yang menjadi istri Sukarno.

”Ibu Fatmawati saat menjahit bendera merah putih menyanyikan lagu yang kemudian menjadi Mars Aisyiyah,” tuturnya

Mantan Presiden Suharto, SMPnya di sekolah Muhammadiyah. Saat membuka Muktamar Muhammadiyah di Aceh mengaku bibit Muhammadiyah.

”Semua orang cemburu di Aceh. Sebab Pak Harto mengatakan, saya adalah bibit Muhammadiyah yang disemai di bumi pertiwi,” tuturnya.

Panglima TNI, Jenderal Sudirman, tokoh Muhammadiyah tulen. Pak Dirman adalah Ketua pandu Hizbul Wathan.

”Pemikiran kesejarahan penting. Jangan tercerabut. Jika Muhammadiyah sebagai organisasi Islam tertua dan terbesar dibenturkan, maka akan  ada yang mengambil keuntungan. Hal ini tidak boleh terjadi,” katanya.

Dia menjelaskan, Muhammadiyah sejak lahir dijadikan pelopor. Muhammadiyah lahir di tahun 1912, NU ada 1926, dan kemerdekaan Indonesia tahun 1945.

Menurut Nurbani Yusuf, Gus Dur pun pernah dengan guyon menyampaikan: Aku adalah orang Muhammadiyah yang dititipkan di NU.

Dakwah Muhammadiyah, katanya, awal ditolak karena dianggap asing. Contoh tahun 1909, sebelum mendirikan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan khotbah Jumat menggunakan bahasa Melayu.

Dituduh bid’ah, karena waktu itu semua berpegang pada fikih khotbah Jumat harus pakai bahasa Arab. Tapi sekarang khotbah Jumat pakai bahasa Indonesia, bahasa Jawa sudah umum.

Meskipun orang yang berpegang  fikih khotbah Jumat menggunakan bahasa Arab tetap ada di beberapa tempat.

Dakwah Muhammadiyah adalah gerakan modern bukan hanya ceramah. Karena itu mendirikan rumah sakit, sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

”Buku-buku yang dibaca KH Ahmad Dahlan seperti Tafsir Al-Quran Nurhakim , Masyhury. Samail Muhammadiyah, majalah terbitan Mesir,” katanya.

Di zaman Ketua PP Muhammadiyah AR Fachrudin kalau memberi masukan langsung ke orangnya. Termasuk  kepada Pak Harto. Tidak mau mengkritik secara terbuka sebab itu budaya liberal.

Nurbani berpesan, bersyukur hidup di Indonesia yang ghirah umat sangat besar. Kekayaan alamnya walau sudah dijajah 350 tahun oleh Belanda, Indonesia tetap kaya raya.

Penulis Dian R. Agustina   Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version