Praktik Merawat Jenazah Pakai Relawan, Tak Jadi Horor

Praktik Merawat Jenazah
Praktik merawat jenazah di SMK Matig Cerme Gresik. (Khusaini/PWMU.CO)

PWMU.CO – Praktik merawat jenazah dilakukan siswa kelas XII SMK Muhammadiyah 3 (SMK Matig) Cerme Gresik, Senin (8/1/24) pagi.

Siswa kelas XII sedang ujian praktik Pendidikan Agama Islam (PAI). Mereka dari jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan), TKR (Teknik Kendaraan Ringan), TITL (Teknik Instalasi Tenaga Listrik).

Praktik merawat jenazah mulai mendirikan tenda pemandian yang ditutup kain. Mereka praktik memakai relawan siswa yang bersedia menjadi model mayat. Bukan memakai boneka.

Beni Hermawan siswa kelas XII TKR yang bersedia menjadi relawan model jenazah.

Guru Ismuba (Al-Islam, Kemuhammadiyahan, Bahasa Arab) Yussi Fadlilatun Nisa’ SAg mengatakan, praktik ini mendekati nyatanya. Seperti membuat tenda pemandian.

”Jenazah menggunakan relawan siswa supaya mereka berhati-hati dan halus memandikan jenazah. Beda perlakuan kalau menggunakan manekin,” katanya.

Praktik dimulai. Relawan siswa yang menjadi jenazah berbaring di atas bangku dengan bantal gedebok pisang di kepala.

Teman-temannya berdiri mengelilingi. Guru PAI menerangkan, langkah pertama melepas pakaian mayat dengan mengguntingnya supaya mudah. Lalu membersihkan kotoran di kuku.

Kemudian memandikan dengan mengguyur air mulai kepala hingga ujung kaki. Juga punggungnya. Membersihkan badan dengan sabun merata di sekujur tubuh, wajah, rambut, punggung.

Waktu disiram dan disabun jenazahnya tertawa karena merasa geli.

Setelah itu ganti praktik mengafani. Beni Hermawan tetap menjadi model jenazah. Sewaktu dibungkus kain kafan tiga lapis, dia selalu tersenyum dan matanya berkedip-kedip. Jadinya praktik merawat jenazah ini tidak horor, malah humor.

Selesai mengafani jenazah, lanjut shalat jenazah yang dilaksanakan berdiri dengan empat takbir diakhiri dengan doa.

Ditanya perasaannya saat jadi jenazah, Beni Hermawan mengatakan, biasa saja. Tidak ada rasa waswas maupun takut mati sungguhan.

Siswa antusias mengikuti praktik PAI dari awal sampai akhir. Praktik merawat jenazah dilaksanakan tanggal 8-17 Januari 2024. Siswa dibagi kelompok. Satu kelompok beranggota lima anak.

”Harapannya agar anak-anak bisa praktik ajaran Islam sesuai sunah Nabi, tidak asal sehingga bisa berguna di masyarakat,” kata guru Ismuba Yussi Fadlilatun Nisa’ SMK Matig Cerme Gresik.

Penulis Nurul Khusaini  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version