Belajar Entrepreneurship, Sekolah Ini Adakan Business Day

Belajar Entrepreneurship
Siswa SD Mugres jual beli di Business Day. (Kiki/PWMU.CO)

PWMU.CO – Belajar entrepreneurship, SD Muhammadiyah Kompleks Gresik Kampus B (SD Mugres) menggelar Business Day setiap Jumat pekan ketiga di halaman Bung Karno Square, Jumat (19/1/2024).

Business Day dilaksanakan secara bergilir perkelas pada Jumat ketiga di tiap bulan. Pada bulan Januari 2024 yang melaksanakan  kelas II Siti Badilah Zubair.

Wali Kelas II, Aviful Habibi SPd, mendata nama tiap kelompok beserta menu dagangan di grup WA kelas. Diingatkan dagangan harus berbeda per kelompok. Menu dagangan berupa makanan atau nasi, minuman kekinian, kue kering atau gorengan, kue basah.

Minuman kekinian seperti Thai Tea yang dibawa Lisana Shidqin Aliyya. Ini minuman buatan orangtuanya. Dijual Rp 3.000.

Makanan dan minuman yang dijual rata-rata harganya mulai seribu sampai lima ribu rupiah, masing-masing siswa membawa dagangannya 10 – 15 porsi.

Siswa-siswi yang berjualan sudah menyiapkan uang receh untuk kembalian.

Meja-meja dikeluarkan di halaman sekolah untuk stan tiap kelompok. Makanan dan minuman ditata. Daftar menu dan harga dipasang. Business Day pun dimulai. Anak-anak belajar entrepreneur.

Jual beli berlangsung saat jam istirahat kelas I sampai VI. Ada dua jam. Begitu bel berbunyi, murid-murid bergegas keluar kelas langsung menuju stan bazaar. Segera terjadi antrean di stan makanan dan minuman favorit.

Wali kelas Aviful Habibi berharap dari kegiatan tersebut dapat menumbuhkan jiwa entrepreneurship siswa. ”Siswa dapat menghitung laba rugi dari jualannya, mengetahui pecahan mata uang, dan terbiasa dalam ramah lingkungan,” harapnya.

Sebagai Sekolah Adiwiyata kegiatan ini mematuhi aturan menjual makanan yang bebas pengawet.

Di acara ini siswa diajari memilah sampah lalu membuangnya dalam tong sampah organik dan anorganik.

Dari kegiatan tersebut seluruh siswa siswi SD Mugres Kampus B diajak sadar lingkungan. Sampah-sampah yang dihasilkan dari kegiatan langsung dikumpulkan. Tidak ada sampah yang tercecer.

Usai acara lingkungan sekolah tetap bersih seperti sebelumnya. Para pedagang anak-anak ini tinggal menghitung pendapatannya. Hari itu belajar entrepreneurship . (*)

Penulis Kiki Rizki Amaliyah  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version