Realisasi Kunci Percaya
Anak-anak mulai jelajah malam ketika kelompoknya sudah siap. “Bagaimana itu? Anggota kalian lengkap. Semua matanya sudah tertutup,” terang Indra Setiawan SPd sebelum penjelajahan dimulai pada pukul 21.30 WIB.
Indra menegaskan, mereka wajib mematuhi peraturan. Pertama, tiap kelompok hanya boleh menyalakan satu lampu. “Senter tidak diarahkan ke depan tapi ke bawah, ke jalan. Karena lampu untuk melihat apa yang kamu lalui bukan untuk melihat teman di depanmu,” ujar Indra.
Kedua, hanya ada satu anak yang terbuka matanya di setiap kelompok. “Seluruh anak ditutup matanya pakai hasduk! Anak yang di depan memimpin teman-teman kelompoknya,” lanjutnya.
“Silakan salah satu tangan berpegangan pada tongkat sedangkan tangan satunya berpegang pundak teman!” imbuhnya di halaman Smamio.
“Kuncinya satu, percaya sama teman kalian yang di paling depan dan membuka mata!” ungkap Indra.
Satu per satu kelompok berjalan melewati pos demi pos. “Selamat datang di Pos 1, Sandi Morse. Silakan buka penutup matanya,” ujar Lala, sapaan akrab Lailatul Mabadi Chaira.
Hayunda Asyakila Naura langsung semangat membuka hasduknya. “Ustadzah, mataku buram,” celetuk Ola, sapaan akrabnya, sambil mengerjakan matanya. Setelah membuka mata beberapa saat, penglihatannya perlahan normal.
Usai Sayyidah memberi selembar kertas berisi sandi Morse, mereka berupaya memecahkan kata di balik sandi itu. “Aku bawa catatan,” imbuh Ola sambil menyodorkan catatannya berisi sederet sandi Morse.
Temannya, Aurly, lantas menelaah sandinya dengan teliti di tepi danau Swan Lake Perumahan Permata Suci (PPS) petang itu. Pantulan cahaya penerang di tepi danau sedikit membantu mereka. “Ustadzah, sudah! Ini ‘berani’.” ujar Aurly diikuti senyuman timnya.
Akhirnya mereka boleh lanjut menjelajah ke pos berikutnya dengan mata kembali tertutup. Mereka meraba jalan dengan tongkat dan tangan satunya memegang pundak teman.
Begitupula seterusnya hingga kelompok terakhir. Dalam perjalanannya, mereka belajar bersabar mengikuti arahan sang ketua dan sang ketua pun memastikan semua anggotanya berjalan kompak.
Baca sambungan di halant 3: Disemangati Bintang
Discussion about this post