Rektor Unair Tak Mau Ikut-ikutan Kirim Petisi kepada Jokowi

Rektor Unair
Rektor Unair Mohammad Nasih

PWMU.CO – Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih menanggapi ramainya perguruan tinggi mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi.

Menurut dia, Universitas Airlangga sudah sejak setahun lalu dengan tegas mendeklarasikan Pemilu bermartabat. Bahkan itu sudah disampaikan di Forum Rektor Indonesia (FRI) pada 2023.

”Ketika FRI, kita sudah bicara demokrasi bermartabat dan lainnya. Setahun yang lalu kita juga sudah deklarasi menolak politik uang dan lainnya. Nggak perlu diulang lagi atau ikut-ikutan, kami sudah punya sikap tegas,” kata Mohammad Nasih ditemui di sela momen Airlangga Education Expo (AEE) di Kampus C Unair, Sabtu (3/2/2024).

Kata Nasih, pekan lalu pihaknya telah mengundang para calon legislatif (Caleg) dari alumni UnairR. Ia mengajak para Caleg tersebut bersikap anti politik uang, anti korupsi, dan lebih mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM).

”Kami ajak mereka untuk anti politik uang, anti korupsi, dan agar lebih support ke pengembangan sumber daya manusia. Jadi ada sikap tegas di dalamnya bahwa kita ingin stop politik uang, kita ingin stop korupsi,” ungkapnya.

Dalam dua pekan ini civitas academica universitas negeri ramai menyampaikan petisi mengkritik Presiden Jokowi yang dinilai menyimpang dari demokrasi. Dimulai dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII).

Menyusul kemudian Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Unair belum menyampaikan petisi semacam itu.  

Nasih yang juga ketua FRI periode 2022-2023 menjelaskan pada dasarnya pernyataan sikap yang belakangan muncul bukan pernyataan sikap resmi UGM, UII, UI, Uhas, dan Unpad secara kelembagaan.

Menurut dia, pernyataan sikap dan kritik terhadap Jokowi sebagai presiden itu merupakan suara dan sikap warga kampus yang memang memiliki hak untuk menyampaikan pendapat.

”UII, UGM dan lain-lain itu kan bukan dari universitas. Itu sebagian dari warga kampus, mereka melakukan itu (pernyataan sikap atau petisi). Itu haknya warga kampus,” katanya.

Dia menegaskan, dipastikan itu bukan pandangan institusi, melainkan bagian warga kampus yang punya sikap, suara, pilihan dan itu sah-sah saja menyampaikan pandangan dan pendapatnya.

”Sekali lagi kita sudah setahun lalu masak diulang lagi, deklarasi lagi,” uja Rektor Unair Nasih.

Penulis Ridia Septiria  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version