Muhammadiyah Jatim Dirikan Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar

Tampak depan Pondok Pesantren Internasional (PPI) Abdul Malik Fadjar (AMF). Muhammadiyah Jatim Dirikan Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar (Pradana Boy/PWMU.CO)

PWMU.CO – Muhammadiyah Jatim mendirikan Pondok Pesantren Internasional (PPI) Abdul Malik Fadjar (AMF). Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim mendirikannya dengan sokongan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Direktur PPI AMF Dr Suprat MEd, mengatakan proyek pendirian pondok pesantren (ponpes) ini sudah dimulai sejak November 2023. “UMM membeli lahan seluas 1,1 hektar yang di atasnya sudah berdiri bangunan pondok pesantren. Sehingga proyek ini tidak membutuhkan banyak waktu untuk pembangunan infrastrukturnya,” terangnya.

Lokasinya di Jalan Pangestu, Dusun Telasih, Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. “Lokasi ini strategis. Tidak Jauh dari UMM dan dekat dari pintu tol Singosari,” jelas Suprat.

Proyek ini digarap untuk merespon tantangan dunia di era digital yang kian kompleks. Suprat menegaskan, hadirnya para insan yang cerdas dan berjiwa pemimpin sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan tersebut. 

“Sebagai organisasi yang memiliki komitmen mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan prinsip Islam, Muhammadiyah harus turut andil mencetak pemimpin-pemimpin umat. Dalam rangka itu, maka kami membangun Ponpes modern internasional yang dirancang khusus untuk melahirkan khalifah-khalifah yang berwawasan global,” ungkapnya.

Nama ponpes ini tergolong unik di mana menggunakan nama sang guru bangsa. Tidak mencantumkan istilah Muhammadiyah meski didirikan oleh organisasi berlambang matahari itu.

Baca sambungan berita di halaman 2: Asal-usul Nama

Muhammadiyah Jatim Dirikan Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar. Slah satu sudut bangunannya. (Pradana Boy/PWMU.CO)

Asal-usul Nama

Terkait pilihan nama ini, Suprat menerangkan, “Pencantuman kata Profesor Abdul Malik Fadjar diambil dari nama mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), tokoh yang berperan vital dalam perkembangan dunia pendidikan Islam.”

Tak hanya itu, sambungnya, Prof A. Malik Fadjar merupakan sosok negarawan dan guru bangsa yang juga memberikan sumbangsih besar dalam membangun kultur dakwah yang humanis dan inklusif. 

“Beliau ini pernah jadi guru paling rendah sampai guru besar. Sehingga paham betul dunia pendidikan. Terbukti beliau sukses membangun universitas,” lanjut mantan Kepala Seksi Guru Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jatim itu.

Kemudian, saat mengabdi sebagai Menteri Agama, Menteri Pendidikan, dan Penasihat Presiden, Prof A. Malik Fadjar mencontohkan Islam yang humanis dan menghormati keberagaman. 

Suprat menilai, “Beliau juga mencontohkan sikap pragmatis beragama. Yakni beragama harus mampu memecahkan hidup dan berbagai masalah masyarakat dan bangsa. Ini adalah legasi yang luar biasa!” 

Atas dasar berbagai hal di atas, Suprat menilai nama sang profesor layak tertera dan terabadikan dalam ponpes ini. “Kami berharap, ponpes ini mampu merawat nilai-nilai itu dan menanamkan pada anak-anak kita agar jadi pribadi mandiri, kuat, dan mempunyai kompetensi dalam menghadapi tantangan global,” imbuhnya.

Peresmian lembaga pendidikan ini rencananya berlangsung pada Senin (12/2/2024), bersamaan dengan pelantikan Rektor UMM Prof Dr Nazaruddin Malik MSi. “Digabung dengan pelantikan Pak Nazar di Dome UMM,” terangnya kepada PWMU.CO, Kamis (8/2/2024). (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version