Makan Telur Bisulan? Ini Jawaban Mahasiswa UMM

Makan telur
Mahasiswa UMM membagikan susu kepada Balita di Desa Bedawang Banyuwangi. (Rina/PWMU.CO)

PWMU.CO – Makan telur bisulan? Itu pertanyaan yang dilontarkan seorang ibu Dusun Tegalwudi Desa Bedewang Kec. Songgon Banyuwangi saat penyuluhan stunting oleh mahasiswa UMM.

Acara berlangsung di Mushala Darun Najah Tegalwudi, Selasa (13/2/2024). Peserta ibu-ibu yang memiliki balita, sedang hamil, atau akan program hamil. Sebelum acara ada pemberian susu gratis pada balita.

Pemaparan materi dilakukan anggota tim Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang kelompok 87, Chika Helen Lola Charolina.

”Bagaimana kalau makan telur tiap hari nanti bisulan?” ujar satu ibu di acara penyuluhan.

Chika Helen menerangkan, kebutuhan protein seseorang bervariasi tergantung pada kondisinya. Beberapa memperoleh protein dari telur. Ini sumber protein hewani yang mudah didapat.

”Jika ada reaksi alergi terhadap telur, protein hewani lain seperti ayam, daging, ikan, dan susu dapat menjadi alternatif. Tidak satu hari satu protein tidak apa-apa,” katanya.

Dia menerangkan, telur menyebabkan bisulan tidak sepenuhnya benar. Itu mitor. Tetapi ada kemungkinan anak terkena bisulan tidak karena makan telur, tetapi antibodi anak itu tidak mampu menerima kandungan protein.

Karena itu sumber protein bisa diganti sesuai yang disukai.

Setelah kegiatan sharing terlaksana kemudian mahasiswa memberikan satu telur tiap balita dan pemberian tablet tambah darah pada ibu yang mempunyai balita, sedang hamil, maupun yang akan program hamil.

Chika berharap setelah penyuluhan, informasi ini dapat berguna bagi masyarakat dan ibu-ibu di Desa Bedewang. Kesadaran kesehatan dan gizi bisa mencegah masalah stunting.

Sekretaris Desa Bedewang Gojali menjelaskan, masalah pendidikan dan informasi kesehatan masyarakat di desa ini masih kurang. Pengetahuan dan kesadaran pemenuhan kebutuhan gizi anak dalam pencegahan stunting masih belum banyak yang paham.

Melihat permasalahan tersebut, maka kelompok PMM 87 membuat program kerja berupa penyuluhan Gerakan Satu Hari Satu Telur.

Mahasiswa UMM kelompok 87 gelombang 7 melakukan pengabdian masyarakat sejak 19 Januari 2024. Mereka adalah Dharma Sabda Paringan (Divisi Acara) dari prodi Manajemen, Rina Kusuma Wardhani (Wakil Ketua), Chika Helen Lola Charolina (Bendahara), dan Cindy Helisa Putri (Sekretaris) dari Prodi Ilmu Keperawatan.

Ketua Kelompok Mohammad Alan Ferli Anandra dari Prodi Manajemen. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Mohammad Khoirul Fuddin SE ME.

Penulis Rina Kusuma  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version