Lomba Dai Tarhib Ramadhan, Siswa Smamio Paparkan Keutamaan Ilmu

Raihan dan Nadirah saat lomba dai Tarhib Ramadhan SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik dilaksanakan di Cordoba Hall dimulai pukul 07.30 WIB, Kamis (29/2/2024). (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Lomba dai Tarhib Ramadhan SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik dilaksanakan di Cordoba Hall dimulai pukul 07.30 WIB, Kamis (29/2/2024).

Selain lomba dai, panitia kegiatan juga mengadakan lomba nasyid dalam menyambut bulan suci Ramadhan yang segera tiba.

Dalam sambutannya, Kepala Smamio Ulyatun Nikmah MPd dengan antusias dan tidak lupa mengingatkan kepada siswa untuk melunasi hutang puasa sebelum mempersiapkan puasa Ramadhan yang sudah di depan mata.

Hal senada juga disampaikan Wakil Kepala Smamio bidang Pembiasaa dan Pembinaan Karakter (PPK) Siswanto SAg. Dalam sambutannya dia memberikan penguatan tentang keutamaan bulan Sya’ban dan amalan yang biasa dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW saat bulan  Sya’ban.

Walaupun tidak banyak macam perlombaan, lomba dai menjadi lomba yang paling ditunggu-tunggu. Antusias penonton dengan respon yang beragam mulai dari yang aerius memperhatikan hingga teriakan dan tertawa karena lucunya pembawaan peserta saat menyampaikan tausiyahnya.

Tausiyah yang mereka sampaikan tidak jauh dengan persiapan serta permasalahan menyambut Ramadhan. Peserta Dai sendiri kebanyakan dari kelas Xl sedangkan peserta lomba Nasyid dari kelas X.

Salah satu kelas XI yang sangat memiliki perhatian dari penonton dan juri adalah kelas XI 2, peserta dari kelas ini ada 2 orang yang menyampaikan tausiyah yaitu Raihan dan Nadirah.

Gaya tausiyah mereka yang unik dan segar terlihat bagaimana mereka bergantian berbicara sehingga terdengar seperti bersahut-sahutan, selain itu nada tausiyah mereka juga tidak terdengar monoton dan sangat serius.

Banyak nada dan pemilihan bahasanya yang sangat jenaka, jadi tidak merasa menggurui penonton namun ajakan mereka tersampaikan dengan asik di telinga audien.

Topik yang dipilih oleh Raihan dan Nadirah terlihat biasa daripada peserta lainnya, namun topik tersebut tidak dipungkiri menjadi pusat kehidupan sehingga terdengat menarik.

“Pinter butuh ilmu, masak butuh ilmu, sampe bangun omah yo butuh ilmu yo kan Mas Raihan?” ucap mereka saling bersahutan.

Menggunakan bahasa campuran bahasa Indonesia dan bahasa Jawa membuat penyampaian mereka seperti berbincang dengan teman mereka sehari-hari. Reihan pun melantunkan ayat al-Quran Surat al-Mujadalah ayat 11, yang artinya Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu, Berlapang-lapanglah dalam majelis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.

Dan apabila dikatakan, Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Keunikan dan cara yang dipilih oleh Raihan dan Nadirah juga telah memperlihatkan bahwa mereka menguasai ilmu untuk melihat suasana dan mendekati penonton sehingga pembawaan chemistry mereka sangat asik dan tenang untuk menggiring antusias penonton terhadap apa yang mereka sampaikan.

Tidak hanya pada penonton, juri pun menjadi memiliki pandangan lain terhadap mereka sehingga membawa mereka menjadi juara pertama. (*)

Penulis Suhailah Naili S. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version