Ikut Baitul Arqam Harus Gembira walau Tak Lagi Muda

Ikut Baitul Arqam Harus Gembira walau Tak Lagi Muda. Suasana Baitul Arqam yang digelar PCA Gempol (Ridwan Manan/PWMU.CO)
Ikut Baitul Arqam Harus Gembira walau Tak Lagi Muda. Suasana Baitul Arqam yang digelar PCA Gempol (Ridwan Manan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Ikut Baitul Arqam harus gembira walau tak lagi muda ditegaskan Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Gempol, Mufidah Gufron saat memberikan sambutan dan motivasi pada peserta.

Ia menyampaikannya dalam kegiatan Baitul Arqam yang digelar PCA Gempol Kabupaten Pasuruan di Pondok Pesantren Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Ngantang, Malang, Jawa Timur, Sabtu-Ahad, (2-3/3/2024).

“Kami berharap ibu-ibu tetap bersemangat mengikuti kegiatan sampai selesai. Walaupun usia tidak lagi muda, dan berada di tempat yang jauh dari rumah, tetapi semangat harus tetap muda,” ucapnya memotivasi.

Baitul Arqam dengan tema Membangun Karakter Kepemimpinan Berdasar Al Islam dan Kemuhammadiyahan menuju Pribadi yang Berkemajuan dan Mencerahkan ini diikuti 58 peserta dari 13 Ranting.

Kegiatan dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Pasuruan, Dra Hj Irfani MPd. Dia memberikan arahan kepada para peserta Baitul Arqam agar menjaga soliditas di antara pimpinan Aisyiyah ranting dan cabang, agar karakter kepimpinan terbangun dan berjalan dengan baik.

Pada tiap sesi, materi diikuti peserta dengan gembira karena ada game maupun hadiah yang disajikan dengan suasana yang cair dari masing-masing pemateri.

Peserta Gayeng Mengikuti Materi

Hadir Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pasuruan KH Ahmad Samsoni, MPd memberikan materi Kepribadian Muhammadiyah dan Tokoh Muhammadiyah.

Alumnus Ponpes Al Fattah Sidoarjo tersebut menyampaikan materi dengan gaya khasnya. Dengan emangat menggebu-gebu disertai joke renyah, namun tidak kehilangan subtansi materi, sehingga peserta tetap semangat, tidak mengantuk walaupun berahir pukul 22.40 WIB.

Dia berpesan kepada para peserta agar meneladani Rasulullah SAW, pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, serta tokoh-tokoh yang tidak berhenti dan lelah membesarkan Muhammadiyah.

Pada hari kedua, kegiatan diawali shalat tahajud pukul 03.00 WIB di masjid Dzurrotul Jannah Komplek Pesantren Al Fattah. Setelah itu dilanjutkan shalat Subuh, lalu materi Masailul Khomsah oleh ustadz H Ridwan, pengajar Ponpes Al Fattah Sidoarjo.

Dia menjelaskan secara gamblang lima prinsip agama meliputi addin, addunnya, ibadah, sabilillah dan qiyas

“Memahami Islam tidak hanya secara tekstual dalam Al Quran dan Hadist tetapi juga harus dipahami secara kontekstual agar terwujud Islam ya’lu wa la yu’la alaihi,” tuturnya.

Materi Baitul Arqam yang lain adalah implementasi Risalah IsIam Berkemajuan (RIB) dan Risalah Perempuan Berkemajuan (RPB) dalam kepemimpinan, visi dan misi Aisyiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM), Thoharotul Qulub dan Matan.

Baitul Arqam ditutup oleh Hj Anik Wahidah SPd MPd mewakili PDA Kabupaten Pasuruan. Ketua panitia, Hamidah Rahmawati SPd mengaku peserta sangat puas, antusias, dan terkesan dengan ilmu yang didapat. Selain itu, kebersamaan serta keramahan dan jamuan warga pesantren Al Fattah juga dirasa sangat mengesankan. (*)

Penulis Ridwan Manan Editor Nely Izzatul

Exit mobile version