Amal Usaha Silsilah, Celetukan Sekum PP Muhammadiyah di Kajian Ramadhan

Amal Usaha Silsilah, Celetukan Sekum PP Muhammadiyah di Kajian Ramadhan.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd saat bersama Wakil Ketua PWM Jatim di Kajian Ramadhan 1445 (Darul Setiawan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Amal Usaha Silsilah, Celetukan Sekum PP Muhammadiyah di Kajian Ramadhan.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd dalam Kajian Ramadhan 1445 PWM Jatim, yang bertempat di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (16/3/24).

Abdul Mu’ti mengatakan, peran yang tidak kalah pentingnya Muhammadiyah adalah sosial integration, yakni bagaimana Muhammadiyah itu menjadi organisasi. “Di mana berbagai kelompok, suku, itu bisa melebur dan terikat di Muhammadiyah,” ujarnya.

Dia mencontohkan, Pak Thohir (Thohir Luth, Wakil Ketua PWM Jatim–Red) ini tidak pernah merasa asing di Muhammadiyah. Walaupun berasal dari Nusa Tenggara Barat tapi tidak pernah merasa asing berada di Jawa Timur.

Dan itu dalam beberapa kasus, lanjut dia, sebagian organisasi Islam itu belum bisa seperti itu. Persoalan warna darah masih menjadi persoalan di ormas tertentu. Sementara di Muhammadiyah sudah tidak ada persoalan lagi soal warna darah itu.

“Yang sering saya bercanda itu kan di Muhammadiyah itu tidak ada darah biru, semua darahnya itu merah. Sehingga pernah ditanya, di Muhammadiyah itu ada habib atau tidak, ada alhamdulillah yakni Mas Habib Chirzin,” candanya disambut gerr hadirin Kajian Ramadhan.

Amal Usaha Silsilah

Walaupun pada teman-teman Arab, Abdul Mu’ti bilang Kiai Ahmad Dahlan itu habib juga. Karena silsilahnya menurut Yunus Salam itu sampai Nabi Muhammad.

“Walaupun saya juga sempat bertanya, ndak tahu pertanyaan saya ini dibenarkan atau tidak. Nabi Muhammad itu kan tidak punya anak laki-laki yang menurunkan anak,” tuturnya.

Dalam silsilah Arab itu kan garisnya garis laki-laki. Silsilah orang yang mengaku keturunan Nabi itu kan berhenti di Fatimah binti Muhammad. Nah, sampainya ke Nabi itu kan melalui Fatimah. Sementara Fatimah ini kan anak perempuan.

“Tapi ini soal bertanya saja, tidak menyoal orang itu ngaku habib atau tidak. Walaupun sekarang, seperti saat tadi saya dapat WhatsApp ditawari silsilah saya supaya sampai ke habib,” kata Mu’ti yang lagi-lagi disambut tawa.

Dan sekarang ada kan yang ditangkap polisi beberapa waktu yang lalu itu, jasa mencari silsilah supaya dapat habib. Satu orang 4 juta rupiah. “Ini kok bikin amal usaha gampang gitu ya?” seloroh Mu’ti yang bikin suasana menjadi semarak.

Tapi inilah yang menjadi tantangan kita bersama. “Sehingga kita tidak menyerah dengan keadaan. Itu tidak ciri organisasi berkemajuan,” timpalnya. (*)

Penulis Darul Setiawan.

Exit mobile version