Jurit Malam di PKDA Spemutu, Siswa Rasakan Ini

Peserta PKDA berkumpul di depan gerbang SD Muhammadiyah Gresik untuk mengikuti kegiatan jurit malam (Beny Syah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Jurit malam di Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA) SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik Jawa Timur, Selasa (19/03/2024).

Kegiatan yang diawali dengan berkumpulnya seluruh peserta di lapangan Spemutu dengan mendengarkan briefing dari Ketua PKDA Rosyidul Arifibillah SPi SPd mengenai kegiatan jurit malam.

“Setelah ini kalian secara berkelompak (5 siswa)  bergantian  akan masuk melalui pintu gerbang SD Muhammadiyah Gresik dan naik melalui tangga kanan dan kiri menuju lantai 2. Tugas kalian mencari guru yang sudah menunggu kalian di dalam ruang kelas atau di depan kelas dan ada instruksi lebih lanjut,” ucap Billah sapaan akrabnya.

Dia menuturkan, secara berkelompok peserta PKDA memasuki Spemutu dan langsung naik kell lantai 2 melalui tangga kiri dan kanan. Banyak peserta yang teriak karena kaget atau ketakutan saat melakukan jurit malam di lingkungan SD Muhammadiyah Gresik karena sebelumnya  lampu di lingkungan SD sudah dimatikan semua oleh panitia.

Peserta PKDA Amorita Azza Zahira, menuturkan pada kontributor bahwa kegiatan ini memang awalnya membuat kita takut, namun banyak makna yang dapat diambil dari jurit malam pada PKDA ini.

“Jujur saya sebenarnya merasa sangat takut saat mendengar panjelasan Pak Billah mengenai tugas yang akan kita sebagai peserta PKDA lakukan pada jurit malam di SD Muhammadiyah Gresik. Apalagi semua lampu di sekolah sudah mati total dan hanya ada cahaya dari bulan saja. Namun, setelah mengikuti kegiatan tersebut ternyata ada makna yang kita petik dari kegiatan tersebut,” ungkap siswa kelas VIII ini.

Hera, panggilan akrabnya menambahkan banyak pelajaran yang bisa kita petik terutama bahwa kita harus yakin setan dan jin yang selalu mengganggu kita manusia itu dibelenggu saat bulan ramadhan. Selain itu, kita juga merenungi bahwa ditengah gelap lingkungan SD kita disuruh berpikir banyak saudara kita di pelosok negeri kasih ada yang hidup dalam keadaan gelap gulita.

Sejalan dengan pemikiran Hera, Khansa Distian juga menuturkan kami sangat senang dan dapat mengambil makna dari jurit malam kali ini, meskipun awalnya merasa takut dengan kegiatan tersebut.

“Sangat senang dengan jurit malam ini. Selain dituntut dengan berani menyusuri SD Muhammadiyah Gresik dengan kondisi gelap gulita, ada hikmah dari kegitaan tersebut bahwa kita harus bersyukur dengan kondisi hidup kita dibandingkan dengan saudara kita yang mungkin hidup dalam keadaan gelap gulita tanpa penerangan di rumahnya. Selain itu, kami juga harus berani dan yakin bahwa setan tidak akan mengganggu kita karena sudah dibelenggu saat bulan puasa,” ujarnya.

Komandan Kegiatan Jurit Malam Sunarko SPsi menjelaskan kegiatan ini bukan untuk menakuti peserta, melainkan kita meningkatkam kepercayaan dan rasa iman mereka kepada Allah serta banyak makna yang bisa mereka petik pada jurit malam ini.

“Kami melaksanakan jurit malam bukan untuk menakuti peserta PKDA, melainkan menanamkan rasa keberanian kita sebagai manusia bahwa kita lebih baik dari pada setan dam jin sehingga kita tidak perlu takut, apalagi di bulan puasa yang notabene setan dan jin sidha dibelenggu oleh Allah. Selain itu, ada makna yang kami jelaskan kepada peserta PKDA bahwa kita harus bersyukur dengan apa yang telah kita miliki. Kita harus meliihat ke bawah, bukan ke atas,” ucapnya.

Karena, lanjutnya, di bawah kita masih banyak saudara kita yang hidup dengan keterbatasan, baik itu mungkin daerah pelosok yang masih minimnya penerangan, atau saudara kita yang memiliki kekurangan pada penglihatan. “Maaf buta,” ucapnya. (*)

Penulis Beny Syah. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version