SD Muri Sambut Ramadhan dengan Cinta Al-Quran

Dani Mujiati dalam kisah Keutamaan sedekah (Bella/PWMU.CO)

PWMU.CO – SD Muri menyambut bulan suci dengan Ramadhan Cinta Al-Quran dalam bentuk kegiatan Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA), Senin-Jumat (18-22/3/2024).

PKDA di SD Muhammadiyah I (SD Muri) Kebomas Gresik Jawa Timur ini diikuti kelas I-III. Kisah Ramadhan merupakan materi pada hari ketiga Rabu (20/3/2024) yang menghadirkan pencerita Dani Mujiati dari Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia (PPMI) yang berkolaborasi dengan Badan Wakaf al-Quran (BWA) Gresik.

Ketua Panitia PKDA Hogi Caesar Budianto SPd mengatakan metode berkisah dalam pembelajaran khususnya untuk anak-anak sangat banyak manfaatnya. Penyampaian nilai-nilai agama yang disampaikan melalui kisah dan cerita akan lebih mengena. Anak bisa menerima nasehat tanpa merasa digurui.

“Apalagi kalau penyampai kisah mempunyai gaya yang lincah, enerjik dan menyenangkan, pasti pesan mudah diterima oleh anak,” tuturnya tersenyum.

Kegiatan ini bertempat di Masjid Taqwa Giri. Pukul 08.15 WIB acara dimulai. Dihadapan 146 siswa, Bunda Dani demikian panggilan akrabnya beraksi bersama boneka Bon-Bon. Aksi pertama langsung memikat siswa, Dani menggunakan mikrofon dengan posisi terbalik.Kontan semua siswa berteriak.

“Keliru Bunda, tidak seperti ituuu.”

“Begini,” kata Bunda Dani dengan gayanya yang kocak masih salah memegang mikrofon tersebut.

“Salah. Salah… ,” teriak siswa gemas.

Lalu Muhammad Fikri Aditya Zaidan siswa kelas III Al Huda bergegas ke depan dan memberi tahu Dani cara memegang mikrofon yang benar. Semua bertepuk tangan dan tertawa gembira. Zaidanpun mendapat hadiah pensil lucu dari Bunda Dani.

Bunda Dani memperkenalkan boneka Bon-Bon kepada anak-anak. “Ramadhan Cinta al-Quran akan dimulai.” Lantang suara Dani menghipnotis siswa.

“Perkenalkan teman-teman, namaku Bon-Bon. Aku mau lihat teman perempuan ajalah, kan mereka cantik. Aku nggak mau lihat teman laki-laki karena mereka jelek. Sorry ye. Sorry yeee,” Dani mengubah suaranya persis suara anak laki-laki.

Siswa tergelak semua. Bersamaan dengan itu Dani mengubah suaranya menjadi suara laki-laki yang berat.

“Malam itu Jumat kliwon. Dari ujung sana muncullah sesosok makhluk berbaju serba putih. Haa ha ha ha,” suara Dani mirip raksasa. Tapi lucunya anak-anak malah tertawa terpingkal-pingkal.

Beda dengan anak-anak lain, Muhammad Alim Aslam berdiri dari arah belakang, menatap sang Pencerita dengan mulut membentuk huruf O, kaget bercampur kagum.

“Sini, ayo maju, ekspresif sekali kamu Naak.”

Dia pun mendapat hadiah pensil juga. “Udahlah Bunda tidak punya bakat cerita yang serem,” kata Dani pura-pura kesal pada diri sendiri.

Selanjutknya Dani mengajak siswa melakukan ice breaking dan kisah pun dimulai.

Siswa kelas II dalam sesi foto perkelas usai acara Kisah Ramadhan. (Mila/PWMU.CO)

Keutamaan Bersedekah

Suatu hari rumah Rasulullah diketuk oleh seseorang. Kemudian Rasulullah membuka pintu. Tampak sesosok laki-laki tua yang kurus. “Ya Rasulullah, tolonglah aku, sudah dua hari ini aku tidak makan. Berilah sedekah untukku,” ceritanya.

Rasulullah pun bersabda kepada Sayyidah Aisyah RA istrinya. “Wahai Aisyah berikan baju ini kepada laki-laki itu.” Aisyah pun akhirnya melaksanakan perintah baginda Nabi.

Dengan hati yang sangat gembira laki-laki tua itu menerima baju Rasulullah dan langsung menuju ke pasar untuk menjualnya. Di tengah keramaian pasar, lelaki tua itu berseru, “Siapa yang mau membeli baju Rasulullaaah.”

Maka dengan cepat berkumpullah orang-orang mengerumuni laki-laki tua tersebut dan semua ingin membelinya.

Berita tentang seruan membeli baju Rasulullah tersebut sampailah ke telinga saudagar kaya yang buta. Saudagar itu lalu menyuruh budaknya untuk pergi ke pasar dengan tujuan membeli baju tersebut berapapun harga yang diminta.

Saudagar itu berkata kepada budaknya, “Jika kamu berhasil mendapatkannya maka kamu merdeka.” Mendengar apa yang dikatakan tuannya, si budak semakin semangat untuk mendapatkan baju tersebut.

Akhirnya budak itu pun berhasil mendapatkan baju Rasulullah dan langsung menyerahkan kepada tuannya yang buta tadi. Alangkah gembiranya saudagar kaya yang buta tersebut. Lalu dengan memegang baju Rasulullah yang didapat maka saudagar buta tersebut kemudian berdoa.

“Ya Rabb, dengan hak Rasulullah dan berkah baju yang suci ini maka kembalikanlah penglihatanku.”

Masya Allah dengan izin Allah spontan saudagar buta tersebut dapat melihat kembali. Keesokan harinya saudagar ini pergi menghadap Rasulullah dengan penuh kegembiraan dan berkata, “Wahai Rasulullah penglihatanku sudah kembali dan aku kembalikan baju ini sebagai hadiah dariku.”

Sebelum mengatakan demikian, saudagar tersebut menceritakan kejadian yang dialami.  Rasullullah pun tertawa hingga tampak gigi gerahamnya. Kemudian Rasulullah bersabda kepada Sayyidah Aisyah.

“Perhatikanlah baju ini wahai Aisyah, dengan izin Allah dan berkahnya ia telah mengkayakan orang miskin, memerdekan seorang budak, menyembuhkan orang yang buta dan kembali kepada kita.”

Dalam kisah  Ramadhan ini bertabur hadiah pensil lucu  dari Bunda Dani untuk siswa yang ekspresif saat mendengar kisah dan mampu menjawab terkait kisah yang disampaikan.

Selain dua siswa yang disebutkan diawal, ada lagi yang mendapat hadiah pensil dari Bunda Dani karena mampu menjawab pertanyaan terkait kisah yang disampaikan. Mereka adalah Muhammad Thariq Khadafi, Fabian Ammran Pideksa, dan Zulmi Elghifari Faroby. (*)

Penulis Qomariyah. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version