Empat Penyebab Gugurnya Pahala Puasa

Ketua Majelis Tabligh PCM Genteng, Taufiqur Rohman MPdI saat menyampaikan ceramah Pengajian Menjelang Berbuka, Empat Penyebab Gugurnya Pahala Puasa di Masjid An-Nur Genteng Banyuwangi (Ghulam Bana Islama/PWMU.CO)

PWMU.CO – Empat penyebab gugurnya pahala puasa menjadi bahasan saat pengajian menjelang berbuka puasa disampaikan oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Genteng, Taufiqur Rohman MPdI di Masjid An-Nur Genteng, Jumat (22/3/2024).

Masjid yang beralamat di Jalan Dewata Genteng Kulon Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi ini menjadi tempat digelarnya pengajian berbuka puasa sepekan sekali selama Ramadhan. Diikuti oleh jamaah laki-laki dan perempuan Masjid An-Nur. Tepat pukul 5.00 WIB, kajian ini dimulai.

Memulai kajiannya Taufiqur Rohman mengajak jamaah berramadhan dengan gembira. “Karena di samping puasa, kita tetap mampu menjalani berbagai macam aktivitas dalam hidup ini,” ujarnya.

Namun, katanya, jangan sampai aktivitas tersebut menjadi penyebab gugurnya pahala puasa kita. Kalau itu terjadi, betapa ruginya kita berjumpa dengan Ramadhan di tahun ini,” katanya.

Oleh karena itu, Taufiqur Rohman mengajak jamaah pengajian untuk mencermati empat hal yang menjadi penyebab gugurnya pahala puasa seseorang. Selanjutnya, dia mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang diceritakan oleh Sahabat Nabi, Abu Hurairah RA yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Di hadis ini dijelaskan setidaknya ada empat penyebab gugurnya pahala puasa.

Pertama, orang yang berpuasa, tapi masih berkata bohong. Perkataan yang tidak mengandung kebenaran, kejujuran, dan kebenaran. Kedua, orang yang puasa, tapi suka berkata rafats (tabu dan jorok). Ketiga,  dia berpuasa, tapi sering berbuat gaduh.

“Sedangkan yang keempat, orang yang berpuasa, namun ia masih senang bertengkar dengan sesama,” ulasnya.

Untuk itu bagi orang yang sedang berpuasa, katanya, ketika ada orang yang memusuhi atau mengajaknya bertengkar, maka katakanlah Innim ruun shaaimun (sungguh aku sedang berpuasa).

Menjelang lima menit masuknya waktu maghrib untuk kota Genteng dan sekitarnya, pengajian diakhiri. Setelah itu jamaah berbuka makanantakjil yang telah disiapkan oleh takmir masjid. Dan dilanjutkan dengan shalat Maghrib berjamaah. (*)

Penulis Ghulam Bana Islama. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version