Undang MDMC Gresik, Siswa Spemdalas Belajar Siaga Bencana Alam

Koordinator Mitigasi MDMC PDM Gresik Rifki Fabianto saat menjelaskan tentang pengenalan bencana gempa bumi. (Ichwan Arif/PWMU.CO)

PWMU.CO –  Undang MDMC Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Jawa Timur, siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik belajar siaga bencana alam, Jumat(19/4/2024).

Koordinator Kegiatan Sefia Niken Arnetta SOr mengatakan kegiatan siaga bencana alam ini sekolah bekerja sama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Gresik.

“Diharapkan dengan pembelajaran ini siswa Spemdalas mendapatkan ilmu tentang bencana alam, khususnya gempa bumi seperti kejadian yang dialami warga Bawean lalu,” katanya.

Dia menuturkan dengan mengikuti kegiatan ini, siswa paham kalau ada gempa, hal apa yang harus dilakukan sehingga bisa terhindar kena efek dari gempa tersebut.

Dalam materinya, Koordinator Mitigasi MDMC PDM Gresik Rifki Fabianto menjelaskan tentang pengenalan bencana gempa bumi.

Di hadapan siswa di lantai II Masjid Taqwa Spemdalas, dia menjelaskan bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia.

“Sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Hal ini sesuai dengan UU No. 24 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 1,” jelasnya.

Sesuai dengan  UU tersebut, ada 3 jenis bencana di Indonesia. Pertama bencana alam, yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

“Kedua, bencana nonalam, yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit,” katanya.

Ketiga, bencana sosial yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.

Suasana setelah siswa mengikuti simulasi gempa di lapangan basket Spemdalas (Ichwan Arif/PWMU.CO)

Gempa Bawean

Rifki Fabianto menjelaskan, peristiwa gempa di Bawean yang terjadi Jumat (22/3/2024)  telah terjadi 3 kali. Lokasi pusat gempa berada di laut 132 km timur laut Tuban dengan kedalaman 10 km.

“Gempa pertama terjadi pada pukul 11:22:45 WIB dengan magnitudo M5,9 gempa kedua terjadi pada pukul 12:31:13 WIB dengan magnitudo M5,3 dan gempa ketiga terjadi pada pukul 15:52:58 WIB dengan magnitudo M6,5,” jelasnya.

Dalam pembelajaran ini juga terdapat simulasi ketika terjadi gempa bumi. Setelah sesi penjelasan dan tanya jawab, siswa mengikuti silamulas gempa.

Setelah mendengar sirine, siswa kelas VII-VIII turun dari lantai II masjid dengan meletakkan kedua tangan di kepala. Setelah turun dari lantai 2, siswa menuju ke titik kumpul di lapangan basket Spemdalas.

Setelah berkumpul, tim MDMC PDM Gresik mengabsen semua siswa. Hal ini untuk mengetahui apakah ada siswa yang perlu diselamatkan.

Siswa kelas VIII E Gavin Risti Putra mengaku senang mengikuti pembelajaran tentang siaga bencana alam. “Senang, jadi tahu bagaimana cara menyelamatkan diri ketika ada gempa bumi,” katanya. (*)

Penulis/Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version