Ini Enam Strategi Menyiapkan Kader Terbaik

PWMU.CO – Drs KH Muhammad In’am MPdI wakil ketua PDM Gresik hadir di pelepasan siswa akhir perguruan Muhammadiyah Gosari Ujungpangkah, Rabu (3/7/2024).

Acara ini berlangsung sejak pagi sampai malam di lapangan kompleks perguruan,

Dalam memberikan ceramahnya, In’am memulainya dengan mengucapkan selamat kepada siswa akhir.

Ia mendoakan generasi yang sholeh dan sholehah ini semoga menjadi generasi penerus semua kepentingan umat.


Sesudah menempuh pendidikan di lembaga ini dan lulus, maka langkah selanjutnya melanjutkan ke pendidikan selanjutnya.

Menuntut ilmu yang lebih banyak sebagai bekal hidup.


Dia bercerita, pada tahun 1995 saat menghadiri Muktamar Muhammadiyah di Banda Aceh, Bacharuddin Jusuf Habibie yang saat itu menjadi Menteri Riset dan Teknologi menyampaikan dunia masa mendatang akan dikuasai oleh ilmu.

Mulai dari bidang ekonomi, teknologi, dan lainnya dikuasai oleh orang berilmu.

Oleh karenanya, kuasailah ilmu tetapi kalau ilmu dikuasai tanpa agama, maka akan rusak sedang agama tanpa ilmu akan lemah.

Anak harus diberi motivasi belajar dalam menuntut ilmu dan dibekali juga dengan ilmu agama yang memadai agar menjadi wara atau kehati-hatian agar tidak lalai kepada Allah.


“Ilmu dengan faham agama adalah keseimbangan.

Ilmu umum untuk mendapatkan materi dunia, sedangkan ilmu agama untuk bekal menghadap Allah.


Perguruan Muhammadiyah Gosari menyediakan lembaga mulai dari Kober, TK, MI, SMP, TPA, dan pondok pesantren MBS.” tambahnya.

In’am menjelaskan hadits Rasul bahwa Allah akan mencabut ilmu agama dari para ulama.

Para ulama yang menguasai ilmu agama akan cepat dipanggil menghadap Allah sehingga kalau para ulama sudah tidak ada maka ilmu agama akan lenyap.

Enam Strategi Menyiapkan Kader untuk Umat

PDM Gresik selalu menyerukan agar kader terbaiknya tetap eksis dan berkembang.

Saya juga sampaikan setiap pertemuan di acara PCM agar menyiapkan kader umat untuk masa depan.

Dalam menyiapkan kader untuk umat ada enam langkah strategi yang harus dilakukan, yaitu:

  1. Tanamkan doktrin keagamaan ajaran Islam (tauhid) secara terus menerus pada generasi kita, seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Yaqub menanamkan tauhid kepada anaknya. Jangan seperti perumpamaan menanam pohon jati tetapi tumbuh pohon randu. Sebagaimana contoh ada seorang Kiyai yang mempunyai anak, tetapi tidak sama dengan ayahnya yang ahli ilmu agama bahkan sangat berbeda. Orang tuanya sibuk sampai tidak sempat mendidik anaknya. Kelemahan yang seperti ini tidak boleh terjadi pada kita, pesannya
  2. Kewajiban mempelajari ilmu ajaran agama Islam seperti cara wudhu, sholat, puasa, zakat, membaca Alqur’an, akhlak Karimah.
  3. Ilmu yang di amalkan, setelah mempunyai ilmu maka harus diamalkan agar menjadi kebiasaan. Penerapan pendidikan agama dimulai sejak kecil tidak menunggu dewasa sehingga saat anak hidup jauh dari orang tua tetap baik di jalan Allah.
    Contoh pendidikan kejujuran, cara makan minum, memakai baju menggunakan dengan tangan kanan dan ajaran kebaikan lainnya. Anak harus tahu mana perintah dan mana larangan.
  4. Mendakwahkan, setelah diamalkan berkewajiban mendakwahkan, menyampaikan kepada orang lain.
  5. Menjaga Agama Islam agar tetap terjaga sampai hari kehidupan berakhir.
    Di Manyar Gresik terdapat proses pembangunan pelabuhan internasional yang akan menjadi wilayah kunjungan orang asing dan dapat terjadi interaksi sosial sehingga terjadi pergeseran aqidah dan budaya.
  6. Doa harus aktif dilakukan untuk mengawal anak agar generasi penerus yang shpleh dan sholehah.

Penulis Muhammad Khoirum Editor Zahra Putri Pratiwig

Exit mobile version