Jadilah Kader Umat, Bukan Kader Amat

Jadilah Kader Ummat Bukan Kader Amat. Guru Besar Ilmu Bahasa Arab UIN Malang, Prof Dr Uril Bahruddin MA  memberikan orasi ilmiah pada Wisuda Terpadu tingkat SLTA Pondok Pesantren Karangasem Paciran (Wahidul Qohar/PWMU.CO)
Jadilah Kader Umat Bukan Kader Amat. Guru Besar Ilmu Bahasa Arab UIN Malang, Prof Dr Uril Bahruddin MA memberikan orasi ilmiah pada Wisuda Terpadu tingkat SLTA Pondok Pesantren Karangasem Paciran (Wahidul Qohar/PWMU.CO)

PWMU.CO – Jadilah kader umat bukan kader amat disampaikan Guru Besar Ilmu Bahasa Arab UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof Dr Uril Bahruddin MA di acara Wisuda Terpadu tingkat SLTA Pondok Pesantren Karangasem Paciran Lamongan, Ahad (28/04/2024).

Prof Uril mengutip al-Qran surat Ali Imran ayat 104.
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung

“Ayat ini sangat penting diucapkan di sini (Aula KH Abdurrahman Syamsuri). Sebab kalian, wisudawan dan wisudawati adalah kader-kader yang nantinya melanjutkan perjuangan pergerakan Muhammadiyah,” katanya.

Prof Uril menuturkan bahwa KH Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah, terinspirasi dari membaca al-Quran Surat Ali Imran ayat 104.

“KH Ahmad Dahlan menafsirkan bahwa hendaknya ada di antara orang Islam ini ada kelompok atau organisasi yang menyerukan kebaikan dan mencegah kemungkaran,” tuturnya.

Sebagaimana dalam surat Ali Imran ayat 104, kata umat yang ada tasydidnya secara bahasa Arab memiliki arti kekuatan. Sedangkan kalau tidak ada tasydid akan dibaca amat yang artinya budak.

“Sehingga para tokoh Muhammadiyah harus jadi kader umat yang mempunyai kekuatan sebagaimana harapan KH Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammdiyah,” jelasnya.

Dia menuturkan bahwa membentuk karakter yang kuat masih menjadi PR yang besar. Apalagi membentuk kader-kader Muhammadiyah yang kuat, yang militan yang mampu terus melanjutkan perjuangan Muhammadiyah dalam menegakkan Islam.

Tak lupa Prof Uril juga berpesan agar adik-adik yang diwisuda harus menjadi kader yang mampu memajukan organisasi Muhammadiyahh.

“361 wisudawan ini harus menjadi kader Muhammadiyah yang nantinya mampu memajukan organisasi Muhammadiyah,” harap Ketua Umum Ittihad Mudarrisil Lugah al-Arabiyah (IMLA) ini.

Sebagai alumnus Pondok Pesantren Karangasem, Prof Uril merasa bangga atas prestasi yang diperoleh para wisudawan/wisudawati pondok pesantren Karangasem yang banyak diterima di perguruann tinggi.

”Selamat untuk adik-adik yang sudah diterima di perguruan tinggi jalur prestasi, dan yang belum jangan patah semangat, tetap berusaha semoga nantinya bisa diterima,” tutupnya. (*)

Kontributor Wahidul Qohar Editor Nely Izzatul

Exit mobile version