Adab Menjenguk Orang Sakit

PWMU.CO – Adab Menjenguk Orang Sakit adalah materi yang disampaikan oleh Sekretaris PDA Surabaya Dra Shohifah MPdI dalam Pelatihan Perawatan Jenazah PDA Surabaya, Ahad (5/5/2024), di Jalan Wuni Surabaya.

Dalam acara tersebut Shohifah tidak hanya memberikan materi tetapi juga sambutan mewakili Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Surabaya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada panitia tim perawatan jenazah sebagai penyelenggaran pada hari ini, harapan kami ilmu ibu-ibu semakin banyak dan bisa melaksanakan dakwah kemanusiaan yang merupakan kwajiban bagi Aisyiyah untuk melaksanakan,” kata dia.

“Sebagai Aisyiyah, jika kita kapan pun menerima panggilan untuk merawat jenazah maka kita harus siap dimanapun dan kapanpun, pahalanya luar biasa yaitu sebesar gunung Uhud yang akan kita nikmati di akhirat kelak,” harapnya.

Adab Menjenguk Orang Sakit

Dalam materinya Shohifah menjelaskan, berdasarkan surat Ali Imran 102, khusus bagi orang-orang yang bertakwa dipanggil oleh Allah dengan peringatan bahwa janganlah kamu meninggal dunia dalam keadaan tidak bertakwa. Dan hadits Rasulullah yang berbunyi barangsiapa yang selama hidupnya mengucapkan laaillaha illalah, maka dia adalah penghuni Surga.

“Sering kita melihat orang-orang itu jika ada keluarganya yang sakit, sibuk untuk membaca surat Yasin tetapi lupa untuk tidak menuntun orang yang sakit untuk mengucapkan kalimat laaillaha illallah, jangan sampai kita lengah untuk tidak mentalkin,” himbaunya.

Dia menegaskan, setiap manusia pasti akan mati. Setiap yang bernyawa pasti akan mati, manusia dihidupkan Allah dan nanti Allah akan mematikan manusia.

“Sesungguhnya kita ini gantian, ada yang lahir dan ada yang mati, dan apapun perbuatan yang kita lakukan di dunia ini maka balasan secara sempurna akan di berikan pada hari kiamat kelak,” tegasnya.

“Barang siapa dijauhkan pada api Neraka dan dimasukkan kedalam Surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Di syurga inilah nanti kita diberikan yang sudah dijanjikan oleh Allah itu,” kutipnya.

Kehidupan di dunia, lanjutnta, adalah kesenangan yang memperdaya, dunia ini kecil, tetapi yang perlu kita kejar adalah kesenangan di akhirat nanti.

“Marilah kita memperbanyak berbuat baik dan kita jauhi perbuatan-perbuatan yang di larang oleh Allah Subhanahu Wata’ala agar kita nanti masuk kedalam Surga.

Hak dan kwajiban muslim terhadap muslim lainnya yaitu apabila bertemu maka ucapkanlah salam, apabila diundang maka datanglah, dan apabila dimintai nasehat maka berikanlah nasehat. Jadi di Aisyiyah ada namanya majelis hukum dan HAM, jika ada masalah yang harus di tangani dan kita tidak mampu maka bisa di konsultasikan kepada Posbakum Aisyiyah tersebut akan menangani dan mendampingi sampai jalur hukum.

Kemudian kewajiban muslim ke Muslim lainnya yaitu mendoakan, apabila ada yang sakit maka kita harus menjenguk untuk memberikan semangat kepada yang sakit dan keluarganya serta mendoakan si sakit supaya lekas sembuh. Semakin banyak yang mendoakan maka semakin besar untuk di kabulkan.

Dan apabila sudah meninggal maka antarkan dia ke kubur, kwajiban yang mengantar ke kubur adalah para laki-laki dan tidak ada kwajiban para perempuan untuk mengantar jenazah bahkan ada larangan. Tetapi para perempuan berkewajiban untuk merawat jenazah perempuan kemudian mensholatkan.

“Kita sebagai Aisyiyah harus menyiapkan kain kafan di rumah yang sudah siap dipotong”, nasehat shohifah.

Aisyiyah menurut aturan Rasulullah SAW bahwa kita cukup bertakjiah sampai di rumah, yaitu sampai menyalatkan.

Mudah-mudahan kita semua bisa melaksanakan apa yang sudah di sunnahkan oleh Rasulullah SAW

“Kenapa di Aisyiyah ini membentuk tim perawatan jenazah?” tanya Shohifah retoris.

Kita garisbawahi bahwa kita diperintahkan oleh Allah agar kita saling tolong menolong, istilahnya ta’awun, jika ada orang yang meninggal kita takziah, tidak hanya sekadar memberikan uang, beras, dan lainnya kemudian pulang. Tetapi kalau bisa jika masih ada jenazahnya maka kita bisa mensholatkan, dan dalam bertakziah kita tidak boleh ngrumpi atau bicara yang tidak ada manfaatnya. Begitu pula ketika kita menjenguk orang sakit maka kita juga harus berbicara yang baik-baik saja.

“Di dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah di butir kedua dirumuskan bahwa hidup manusia itu bermasyarakat, dengan adanya ikut serta dalam kegiatan-kegiatan dalam masyarakat maupun Aisyiyah supaya kita bisa bergaul dengan orang lain, Karena jika nanti kita meninggal akan butuh orang lain,” ujarnya.

Peserta pelatihan

Pada kesempatan tersebut, Shohifah menjelaskan adab menjenguk orang sakit sebagai berikut:

  1. Niat tulus karena Allah dan berniat untuk memberi semangat. Kalau kita mau menjenguk orang sakit hati kita niatkan betul-betul tulus ikhlas walau kita tidak suka sama orang yang kita jenguk.
  2. Memperhatikan waktu yang tepat. Orang yang sakit butuh ketenangan dan istirahat yang cukup, maka jangan menjenguk di saat si sakit waktunya istirahat, kecuali jika hanya bertemu dengan keluarganya.
  3. Kemudian mendoakan. Sempatkan menjenguk orang sakit dengan mendoakan si sakit supaya lekas sehat kembali. Di Aisyiyah ada yang namanya bimbingan rohani, menjadi pendamping orang-orang yang sakit untuk mendoakan.
  4. Berbicara yang pelan.
  5. Membawa oleh-oleh.

Penulis Heniati Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version