Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Gresik: Cara Memanusiakan Manusia

Innik Hikmatin (Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Gresik) saat memberikan sambutan pada kegiatan pertemuan ke-2 Corps Muballighot Aisyiyah (CMA) se-Kabupaten Gresik (9/6/2024) (Nadhirotul Mawaddah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik menyampaikan tentang cara Memanusiakan Manusia. Hal ini terjadi pada Pertemuan ke-2 Corps Muballighot Aisyiyah (CMA) se-Kabupaten Gresik Majelis Tabligh dan Ketarjihan PDA Kabupaten Gresik, Menganti, Gresik, Jawa Timur, Ahad (9/6/2024).

Acara pertemuan ke-2 Corps Muballighot Aisyiyah (CMA) se-Kabupaten Gresik Majelis Tabligh dan Ketarjihan PDA Kabupaten Gresik diadakan di aula KB-TK ABA 41 Menganti Gresik, dengan Innik Hikmatin SPd MPdI, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik, membuka acara.

“Ketika ada anak kecil di kegiatan itu sapalah, jangan diabaikan. Jangan hanya menyapa orang dewasa saja. Karena ini merupakan bentuk penghargaan untuknya,” ujar ibu dua anak ini.

“Ini semua sebagai bentuk memanusiakan manusia. Sehingga dalam konteks apapun kita tetap harus menjaga akhlakul karimah,” sambungnya.

Dalam sambutannya, Innik—sapaan akrabnya—menyampaikan pesan kepada pelaksana kegiatan untuk menyediakan sarana bermain bagi anak-anak dan menentukan petugas yang bertanggung jawab mendampingi mereka. Tujuannya simpel: agar anak-anak yang datang bersama orang tua merasa nyaman bermain di area yang disediakan, bukan hanya sibuk dengan gadget.

“Hal ini juga merupakan bentuk dari pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” ungkapnya.

Selanjutnya, Innik berpesan bahwa dalam kondisi apapun dan di manapun berada, kita harus senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.

“Ketika hati kita tidak tentram, masih ada kegelisahan padahal sudah sholat, sudah berdoa, tetapi pikiran masih terganggu oleh lingkungan seperti teman yang senantiasa menggelitik, walaupun kita sudah berusaha baik, maka hendaknya kita selalu bersyukur dan berdoa agar dijauhkan dari hal-hal yang buruk,” jelasnya.

Wanita kelahiran 11 Oktober 1965 ini menyampaikan pesan kepada 48 orang mubalighot yang hadir bahwa jangan sampai mengeluh, kita harus tetap semangat dan menambah nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menyempurnakan sholat.

“Sebagai seorang muslim kita harus bisa menyempurnakan sholat agar sholat menjadi khusyuk dan hati tidak gundah gulana,” tandasnya.  Karena tujuan hidup kita di dunia adalah untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT, bahagia dunia dan akhirat, lanjutnya.

“Jika mengaku menjadi pengurus Aisyiyah, maka harus bisa menjaga omongannya. Jangan sampai nylekit dan menyinggung perasaan orang lain,” pesannya. “Pakailah etika dalam berbicara, kita harus bisa mengendalikan diri jangan sampai memunculkan hal-hal yang tidak baik,” tambahnya.

Pada akhir sambutannya, Innik berharap agar para peserta pertemuan CMA selalu diberikan kesehatan, baik sehat lahir maupun batin dan diberikan kemudahan oleh Allah SWT.

“Selamat ber-CMA dengan bahagia,” pungkasnya. (*)

Penulis Nadhirotul Mawaddah Editor Wildan Nanda Rahmatullah

Exit mobile version