Kader Nasyiah Harus Walk the Talk dalam Komunikasi

Jamroji menyampaikan materi dalam kegiatan pelatihan Public Relations PDNA Kota Blitar di aula kantor PDM Kota Blitar pada Sabtu, 29 Juni 2024 (Defi/PWMU.caa CO)

PWMU.CO – Kader Nasyiatul Aisyiyah (Nasyiah) Kota Blitar diharapkan untuk “walk the talk” dalam melaksanakan komunikasi.

Hal ini disampaikan dalam kegiatan Pelatihan Public Relations dan Public Speaking yang diadakan oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Blitar dalam rangka memperingati Milad ke-93 M/ ke-96 H Nasyiatul Aisyiyah, Sabtu (29/06/2024).

Pelatihan yang mengusung tema “Berilmu dan Berdaya, Menuju Kader Nasyiatul Aisyiyah yang Progresif” tersebut dilaksanakan di Aula Kantor PDM Kota Blitar, Jalan Cokroaminoto No. 3, Kepanjenkidul, Kota Blitar.

Acara ini diikuti oleh 40 anggota Nasyiatul Aisyiyah yang terdiri dari Pimpinan Daerah, perwakilan Pimpinan Cabang, dan Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah se-Kota Blitar. Semua peserta mengenakan seragam nasional Nasyiatul Aisyiyah untuk mengikuti materi pertama, yaitu Public Relations, yang disampaikan oleh Jamroji SSos MKom.

Peserta membawa kotak makan dan Tumbler saat mengikuti pelatihan Public Relations PDNA Kota Blitar di aula kantor PDM Kota Blitar pada Sabtu, 29 Juni 2024 (Defi/ PWMU.CO)

Dalam mengawali materinya, Jamroji, yang akrab disapa Pak Jams, mengajak peserta untuk berpikir kritis. Ia menekankan pentingnya memahami segala sesuatu secara detail agar mendapatkan pemahaman yang utuh dan benar.

“Saat kita tidak berpikir secara kritis, kita tidak akan memahami hal-hal detail di level mikro. Padahal, dalam segala hal kita perlu mengetahui hal di level makro dan juga mikro untuk bisa menentukan sikap,” tuturnya.

Pak Jams menjelaskan bahwa public relations bisa diartikan sebagai komunikasi dengan lingkungan sekitar. Dalam suatu organisasi, bidang Public Relations (PR) memang tidak selalu harus ada, namun fungsi PR harus tetap dijalankan.

Dalam menjalin komunikasi, PR harus yakin dengan apa yang disampaikan. Selain itu, penting untuk selalu menerapkan prinsip ‘walk the talk’, yaitu menjalankan apa yang disampaikan.

“Kekuatan kata-kata itu bukan terletak di retorika atau pemilihan diksi, tapi kekuatan itu ada di kesamaan antara ucapan dengan tindakan. Kita berbicara sekalipun pelan, tapi suara itu akan didengarkan dan tembus ke hati saat kita menerapkan prinsip walk the talk,” imbuh Pak Jams.

Kegiatan pelatihan berlangsung dalam suasana cair dan hangat, terlihat dari keaktifan peserta dalam merespons materi. Beberapa peserta tampak memperhatikan materi dengan seksama sembari menikmati jajanan yang disediakan panitia yang dimasukkan ke kotak makan dan tumbler yang dibawa dari rumah.

Jamroji, yang juga merupakan Humas UMM, membuka sesi diskusi setelah pemaparan materi. Sesi diskusi disambut antusias oleh para peserta hingga melewati durasi yang telah ditetapkan.

Pelatihan berjalan lancar dan ditutup ketika adzan Ashar berkumandang.

Penulis Dzun Nuraini Aziz Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan

Exit mobile version