PP Religi MBS Al Amin Bojonegoro Usung Lima Prinsip Pembaharuan di Tahun Ajaran Baru

Apel pembukaan ajaran baru MBS Al Amin (Rayyan Naufal Asshoumi Ekhiasan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Pesantren Riset dan Teknologi (RELIGI) MBS Al Amin Bojonegoro resmi memulai kegiatan belajar mengajar tahun ajaran 2024/2025 yang dibuka dengan upacara pembukaan pada Senin (15/07/2024).

Seluruh stakeholder mengikuti upacara pembukaan dengan begitu antusias, mulai dari para santri, dewan asatidzah, bahkan pimpinan pesantren.

Pada momentum tersebut Mudir PP Religi MBS Al Amin Bojonegoro yang menjadi pembina upacara menyampaikan prinsip yang menjadi landasan bagi berjalannya pendidikan di pondok ini.

Ada lima prinsip yang bermakna mendalam dan dapat menciptakan perubahan signifikan, antara lain:

1. Universal
Pengajaran dan pendidikan di MBS mencakup semua, dengan kata lain tidak ada dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum. Basis yang dipakai tetap berlandaskan dari al-Quran dan As Sunnah dengan sistem kurikulum yang mencakup pendidikan formal seperti SMP dan SMA (Kurikulum Nasional), Kurikulum Ismuba, serta kurikulum kepesantrenan.

  1. Integratif
    Mudir memberikan penekanan bahwa pendidikan integratif perlu sekali ada di Pondok ini karena berkaitan dengan keterhubungan dan korelasi antara satu sama lain seperti Guru SMP terhubung dengan Guru SMA, pelajar A berkorelasi dengan pelajar B ataupun C.
  2. Solutif
    Adanya prinsip pendidikan solutif tersebut diharapkan dapat memberikan solusi atas permasalahan yang ada. Solusi tersebut didapat dari setiap pengajaran yang telah diberikan. Apabila prinsip ini dijalankan dengan baik maka akan membuka the window of opportunity santri cemerlang yang bisa menjadi seorang problem solver.
  3. Dinamis
    Prinsip dinamis memberikan suatu pencerahan untuk selalu berkembang dan bergerak maju. Segala upaya yang dilakukan pondok ini tentu sudah dipikirkan secara matang untuk mencetak kader yang memiliki kualitas dan kapabilitas tinggi. Bukan hanya itu, pondok selalu ingin berbenah dan terus melangkah ke depan. Maka dari itu, perlunya sinergi bersama untuk mewujudkan pondok yang lebih baik lagi.
  4. Balancing
    Mewujudkan pendidikan yang seimbang merupakan keharusan guna memenuhi kebutuhan jiwa dan raga, dunia maupun akhirat. Harapannya, cita-cita yang telah didambakan mampu memberikan surplus perubahan.

Mudir juga mengatakan, ISO (Istiqamah, Semangat, Optimis) dalam setiap langkah dan gerak.

Penulis Rayyan Naufal Asshoumi Ekhiasan Editor Ni’matul Faizah

Exit mobile version