Siswa SDMM Belajar Membatalkan Shalat di Tengah Jamaah

Nur Asiyah SPdI memandu simulasi. Ahmad Faizun sebagai Imam. Sementara Naharun Mubarak, AH Nurhasan Anwar, Shofan Hariyanto, dan Muhammad Ilham Yahya sebagai makmum. (Achmad Nazaruddin/PWMU.CO)

PWMU.CO – Saat melaksanakan kegiatan Mosque Training, siswa kelas besar yaitu kelas IV, V, dan VI SD Muhammadiyah Manyar, Gresik, Jawa Timur (SDMM) juga belajar tentang bagaimana cara membatalkan shalat di tengah jamaah, Selasa (16/7/2024)

Saat itu, siswa kelas besar mendapat beberapa arahan dari ustadz Ahmad Faizun SSos.

Guru kelas V, Umu Umarah itu mengatakan jika saat berjamaah terasa ingin muntah, buang angin, buang air kecil (BAK), atau buang air besar (BAB), maka sebaiknya segera membatalkan shalat berjamaah tanpa ditahan.

“Cara meninggalkan shalat tidak berlari ke samping, tapi langsung ke belakang shaf karena nanti jamaah lainnya pasti paham kalau kalian sedang batal shalat,” tutur guru lulusan Sosial Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, di hadapan siswa-siswi.

Simulasi membatalkan shalat dipandu oleh Nur Asiyah SPdI.

Penanggung Jawab Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba) ini meminta para siswa memperhatikan simulasi oleh para ustadz-ustadzah pembimbing.

Yaitu Ahmad Faizun sebagai Imam. Sementara AH Nurhasan Anwar, Muhammad Ilham Yahya, Shofan Hariyanto, dan Naharun Mubarak sebagai makmum.

Sedangkan untuk yang putri diperagakan oleh Syafaatul Ilmiyah, Ita Muflikhatul Ummah, dan Umi Syarifah.
Jika Imam atau Makmum yang Batal

Asiyah menjelaskan, ada dua kondisi yang disimulasikan. Pertama kondisi saat imam batal shalatnya. “Karena imam juga manusia (jadi bisa juga kebelet BAB dan sebagainya),” ujarnya

Kondisi kedua adalah ketika makmum yang batal.

Guru lulusan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor ini pun bertanya kepada anak-anak yang sedang memperhatikan arahannya, “Saat meninggalkan shaf karena kebelet apakah pergi ke samping, atau ke belakang atau bagaimana?”

Dia pun menjawab sendiri pertanyaan retorisnya tersebut. “Jika imam yang batal, bisa meninggalkan dengan pergi ke pintu darurat yang ada di depan imam. Biasanya sebelah mihrab. Atau ke belakang jika kondisi masjid tidak ada pintu darurat,” ujarnya.

“Jangan ke samping karena akan melewati depan jamaah dan itu tidak baik. Nah makmum yang di belakang maju ke depan menjadi imam pengganti,” imbuhnya. Adapun jika makmum yang batal maka tinggalkan shaf Iangsung ke belakang. Dan makmum yang di belakangnya maju ke depan.

Begini Simulasi Membatalkan Shalat
Setelah penjelasan Asiyah itu, ustadz dan ustadzah yang bertugas memeragakan cara membatalkan shalat langsung mempraktikkannya di hadapan siswa.

Di saat Muhammad Ilham Yahya sebagai makmum membatalkan shalatnya dengan mundur dari shaf lalu berjalan ke belakang maka, makmum di belakangnya, Muhammad Ilham Yahya, maju menggantikan shaf yang kosong tersebut.

Asiyah berharap dengan adanya simulasi tersebut, tidak ada siswa SDMM yang ragu jika hendak membatalkan shalat di tengah jamaah. Baik itu karena ingin muntah, BAK maupun BAB.

Penulis Muhammad Ilham Yahya Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun

Exit mobile version