Siswa SD Musix Belajar Demokrasi dengan Pemilihan Pengurus Kelas

PWMU.CO – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kelas besar bermanfaat untuk melatih Demokrasi dengan cara pemilihan pengurus kelas bagi Siswa-siswi SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) Surabaya, Rabu (17/7/2024).

Agenda penting masa transisi bagi kelas 1, merupakan masa-masa sangat penting, sehingga sebelum mulai aktivitas pembelajaran pemerintah memprogramkan MPLS. Oleh karena itu panitia MPLS SD Musix telah merancang agenda selama 10 hari.

Masa Transisi dari TK

“Siswa kelas 1 merupakan masa transisi dari TK yang masih dominan bermain ketika sekolah, menuju sekolah yang sesungguhnya” Ujar Anisa Herawati SPdI Kaur Kurikulum.

Selanjutnya ia menjelaskan bahwa agenda MPLS selama 10 hari, panitia telah merancang kegiatan untuk menjadikan suasana yang menyenangkan.

Lebih lanjut, Anisa juga berujar bahwa kegiatan selama sepuluh hari ini berlangsung fun agar merka tidak kaget dengan situasi yang baru.

Agenda MPLS di SD Musix tidak hanya bagi siswa kelas satu saja, tetapi juga untuk kelas-kelas lainnya atau kelas besar.

“Bedanya kelas besar hanya 3 hari saja, guna adaptasi dari suasana libur sekolah yang cukup panjang dengan memasuki masa belajar” tambahnya.

Agenda MPLS bagi kelas besar diserahkan kepada guru kelas masing-masing. Di antaranya sholat Dhuha, ice braking, merancang kesepakatan kelas, menyusun daftar piket, dan masih banyak lagi.

Musyawarah secara Mufakat

Contohnya Nasirun SPd, guru kelas VI, mengenalkan Musyawarah kelas secara mufakat untuk menyusun pengurus kelas.

“Anak-anak, hari ini kita akan menyusun pengurus kelas dengan cara musyawarah mufakat” Kata Basir panggilan akrab guru ini.
Kemudian dia bertanya kepada parasiswa kelas VI-A (Al-maajid) bagi yang bersedia menjadi ketua kelas, tetapi tidak satupun yang bersedia

“Ustadz, saya mau jadi admin grup WA saja!” Seru….. Akrab dipanggil Hisyam disambut gerr….! teman sekelas

Selanjutnya guru yang juga penulis berita itu menjelaskan teknik pemilihan pengurus kelas akan terlaksana dua tahap. Tahap pertama memilih calon formatur, sedangkan tahap kedua memilih calon pengurus yang selanjutnya sembilan pengurus belas akan berunding menentukan posisi pengurus inti selebihnya menduduki divisi bidang.

“Ustadz, bukannya yang memperoleh suara terbanyak menjadi ketua kelas?” Seru Hisyam.

Mendapat pertanyaan dari siswa yang kritik ini Basir menjelaskan bahwa memilih formatur itu hanya menentukan 9 pengurus, untuk memilih pengurus harian akan ada pemilihan kembali.

Setelah para siswa sudah memahami teknis pemilihan, maka kartu pemilihan ia bagikan kepada para pemilih.

“Ustadz, bolehkan kita memilih diri sendiri?” Tanya Nazwa. “Boleh saja, yang tidak boleh memilih satu teman dipilih blebih dari satu” jelas Nasirun.

Pemilihan pun dimulai, masing-masing siswa melirik kanan dan kiri memilih teman yang mereka kehendaki. Setelah semua mengumpulkan kartu suara, perhitungan suara pun mulai berlangsung.

Selanjutnya, proses pemilihan membutuhkan tiga orang untuk berbagi tugas. Ada yang menulis, membuka kartu suara dan membaca. Kemudian Kieren, Bahwa, dan Kanza mendapatkan tugas tersebut.

Lobbying antar Siswa

Setelah perhitungan suara selesai, terpilih sembilan nama. Bahkan suara tertinggi adalah anak yang tidak diunggulkan oleh teman-temannya.

“Ustadz saya tidak mau menjadi ketua kelas” Rengek Almayda Kusuma Affandi dengan memohon.

“Mengapa, ini kesempatan emas, lho” Rayu Basir.

“Maaf Ustadz, saya tidak siap menjadi ketua” Keluhnya

“Baiklah! Silakan para pengurus terpilih bermusyawarah untuk menetukan susuna kepengurusan.

Sengan bimbingan guru kelas, mereka kembali berunding. Hingga akhirnya tersusun kepengurusan sebagai hasil dari musyawarah mufakat.

Adapun susuna pengurus kelas VI-A (Al-Maajid) antara lain:

Dengan divisi-divisi sebagai berikut:

  1. Keamanan : Romeo Cesc Abby Dhawy Prasetyo
  2. Kebersihan : Kenzie Alkhalifie
  3. Keindahan : Hafidzah Isnain Alfan
  4. Kerapian : Syahlendra Irsyad Pratama
  5. Kedisiplinan : Khansa Aqila Septirina

Penulis Basirun, Editor Danar Trivasya Fikri

Exit mobile version