PWMU.CO – Banyak cerita bagaimana seseorang bersimpati pada Muhammadiyah, bahkan bergabung. Selain catatan dalam buku “Becoming Muhammadiyah: Autobiografi Gerakan Kaum Islam Berkemajuan”, sudah tentu banyak cerita lainnya. salah satu cerita unik itu dialami oleh Ahmadi Sofyan, tokoh muda yang juga budayawan yang tinggal di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.
Ditemui oleh PWMU PWM.CO di Pangkalpinang (10/9), Ahmadi Sofyan bercerita tentang ketertarikannya bergabung di Muhammadiyah. Suatu saat, pria yang aktif menulis di media massa ini dimintai tolong oleh pejabat penting di Provinsi baru ini. “Saya dimintai tolong untuk memasukkan putra dari sang pejabat itu ke madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogjakarta,” cerita Ahmadi.
(Baca juga: Kenapa Umat Islam Indonesia Tak Semuanya Muhammadiyah? Ternyata Inilah Penyebabnya)
Namun, setelah ujian masuk berlangsung, sang anak yang dititipkan kepadanya itu tidak lulus. “Saat itu saya setengah memaksa agar pihak Mu’allimin mau menerima anak pejabat penting ini,” jelas Ahmadi yang juga mencari jalan agar tidak “malu” pada pejabat yang menitipkan anaknya itu.
Namun, upaya setengah memaksa yang dilakukan pengusaha dan juga penulis 100-an buku ini tetap saja tidak berhasil. Jawaban tegas justru dikeluarkan oleh pihak Madrasah Mu’allimin.
“Kira-kira jawaban Mu’allimin adalah begini. Mohon maaf. Di Mu’allimin ini kami tidak peduli apakah anaknya pejabat, gubernur, atau presiden, kalau tesnya tidak lulus, ya tidak diterima,” begitu cerita menirukan jawaban Madrasah Mu’allimin.
(Baca juga: Begini Cerita Bung Karno Masuk Muhammadiyah dan Kenapa Sekolah Muhammadiyah Tidak Melahirkan Kader Muhammadiyah? Ternyata Ini Penyebabnya)
“Begitu mendengar kalimat itu, saya langsung berkata dalam hati: hebatnya Muhammadiyah,” ujar Ahmadi. Simpati inilah yang kemudian mendorong Ahmadi untuk ikut aktif di Muhammadiyah.
Kini, dia dipercaya sebagai salah satu jajaran Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bangka Belitung periode 2015-2020.
Hmmm…. Aneh-aneh saja cerita bergabung Muhammadiyah. (uzlifah)
Discussion about this post