PWMU.CO – Dulu ‘statusnya’ adalah guru dan murid. Tapi kini keduanya sama-sama menjadi pimpinan Persyarikatan.
Yang satu menjadi Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim. Satunya lagi sebagai Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik.
Keduanya bertemu kembali saat berlangsung Reuni SMA Muhammadiyah 3 Bungah, Gresik – Angkatan 1986, di Villa Ringgit, Jalan Flamboyan No. 2 Kota Batu, JawaTimur, Sabtu-Ahad (25-26/11/17).
Dra Hj Siti Dalilah Chandrawati MAg, atau yang biasa disapa Bu Dalilah, adalah guru SMA Muhammadiyah 3 Bungah di era 80-an. Dia adalah guru idola. Oleh murid-muridnya ia dijuluki “Bu Guru Cantik”.
Berpisah selama 31, akhirnya Sabtu (25/11/17) malam, Bu Dalillah—Ketua PWM Jatim itu—bertemu murid-muridnya, termasuk Ir Zainul Wasik yang kini jadi Ketua MEK PDM Gresik.
“Sungguh ini kado istimewa bagi kami”, ucap Mas Boy—panggilan Asmain murid lainnya yang malam itu jadi MC.
Angkatan 1986 sendiri mendapat julukan sebagai “Angkatan Fenomenal”. Julukan itu diberikan oleh Asfan BA, guru bahasa Indonesia Smamdiga—sebutan SMA Muhammadiyah 3 Bungah.
Pak Asfan, pangilan akrabnya, yang full hadir menemani para alumni saat reuni membuka kembali kenangan masa itu.
“Waktu itu anak-anak kelas 3 IPA harus mengulang ujian nasional (dulu namanya Ebtanas) untuk mata pelajaran matematika,” cerita dia.
Ceritanya, nilai rata-rata di atas nilai rata-rata SMA Negeri 1 Gresik. Bahkan ada beberapa siswa yang mendapat nilai sempurna.
“Orang kota itu tidak percaya dan tidak bisa menerima kalau sekolah di pinggiran Bengawan Solo mampu mengalahkan sekolah nomor 1 di Kabupaten Gresik,” kisah Pak Asfan.
Menurut dia, itu adalah kejadian luar biasa. “Belum pernah terjadi dalam sejarah, tidak hanya di Kabupaten Gresik, tapi juga di Jawa Timur, bahkan nasional,” ujarnya.
Pak Asfan menyampaikan kebanggaannya sebab setelah 31 tahun, murid-muridnya itu menjadi pribadi-pribadi yang sukses di bidangnya masing-masing.
“Jujur saya katakan, sebagai guru saya bangga pada kalian. Angkatan 86 memang luar biasa,” kata Pak Asfan yang berasal dari Desa Sambogunung, Kecamatan Dukun, Gresik.
Nah, Ir Zainul Wasik adalah murid yang disinggung oleh Pak Asfan. Dialah yang jadi bintang dalam Ebtanas tahun 1986.
Dia pun didaulat memberikan sambutan, mewakili alumni.
“Saya mohon pada teman-teman, agar jalinan silaturrahmi ini terus dijaga dan dipelihara. Saling mengabarkan keadaan masing-masing, dan saling tolong-menolong,” pesannya.
Kita ini, lanjutnya, sudah menjadi keluarga besar. “Kalau ada yang mau mantu jangan lupa ngundang kita semua,” ucapnya.
Perhelatan yang sangat istimewa ini diprakarsai dan disponsori oleh H Mahmud. Tanpa kenal lelah pengusaha muda yang sukses dengan brand usaha “3 Putra” ini mencari alamat dan mendatangi temannya door to door.
“Saya senang dan bahagia dapat mengumpulkan teman-teman yang sudah terpisah selama 31 tahun. Saya berharap hubungan silaturrahmi ini terus terjalin ke depannya,” ujar Mahmud dengan wajah sumringah. (Izzah/MHR)
Discussion about this post