Usai Viral di Edisi Perdana karena Dilarang Pemerintah, Begini Jum’atan Edisi Kedua di Ihyaul Qulub

Usai Viral di Edisi Perdana karena Dilarang Pemerintah, Begini Jum’atan Edisi Kedua di Ihyaul Qulub
Sekretaris PDM Kabupaten Malang M. Nurul Humaidi (kanan berkalung sorban) berbincang dengan ta’mir masjid Ihyaul Qulub usai Jum’atan (foto: uzlifah/pwmu.co)

PWMU.CO – Untuk kedua kalinya, Masjid Ihyaul Qulub yang terletak di perumahan Tirtasani Royal Resort Karangploso kabupaten Malang bisa menyelenggarakan Jum’atan. Berkat pemberitaan yang viral, tekait “kerepotan” menyelenggarakan Jum’atan edisi perdana pekan lalu, akhirnya kini berjalan lancar, (6/4).

Sebagaimana yang telah dikabarkan PWMU.CO ( 30/3), Jum’atan perdana di masjid ini tetap dilaksanakan. Meski ada surat dari pemerintah untuk membatalkan atau menundanya. “Kami semua mengucapkan terimakasih kasih banyak pada PWMU. Karena berita itu, semua pihak langsung bergerak cepat dan sekarang ini warga sekitar masjid semakin rukun,” tutur Sukarno pada PWMU.CO usai melaksanakan shalat Jum’at siang ini, (6/4).

Sukarno sendiri merupakan salah seorang takmir masjid yang tempat tinggalnya juga tidak jauh dari masjid. Dia menjelaskan setelah pemberitaan yang viral di masyarakat setempat, pihak-pihak terkait mengadakan rapat. Rapat dihadiri oleh unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Dewan Masjid Indonesia (DMI), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang, dan para tokoh masyarakat.

“Setelah pemberitaan kemarin, semua langsung merespon cepat. Sehingga diadakannya rapat dua kali, hari Ahad dan Rabu lalu , yang hasilnya mendukung pelaksanaan shalat Jum’at di masjid ini,” jelas Karno, panggilan karib Sukarno.

“Semua pihak sudah tidak ada masalah, bahkan semakin guyup dan ikut mendukung sepenuhnya pelaksanaan Jum’atan di masjid ini,” ujarnya sembari terus mengucap Alhamdulillah.

Plakat berbahasa Arab Masjid Ihyaul Qulub (foto: uzlifah/pwmu.co)

Sementara itu Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang M. Nurul Humaidi MAg, membenarkan apa yang disampaikan Sukarno dan beberapa jamaah lainnya. Dia juga menyatakan ikut senang dengan bahwa musyawarah dijadikan jalan terbaik untuk mencari solusi.

“Alhamdulillah dengan support dari berbagai pihak itu, Masjid Ihyaul Qulub sudah bisa melaksanakan Jum’atan. Kami dari pihak PDM akan senantiasa mengawal dan selalu mendukungnya. Sebab, inilah salah satu rencana awal kita mendirikan masjid untuk perkuat gerakan dakwah,” pungkas Wakil Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.

Tentang pemberitaan PWMU.CO soal Masjid Ihyaul Qulub yang menjadi viral itu bisa dibaca pada tautan berikut: Sempat Akan Ditunda karena Dilarang Pemerintah, Jumatan Perdana di Masjid Ini Akhirnya Diselenggarakan. Berita lainnya yang terkait dengan masalah ini adalah Diminta Pemerintah agar Ditunda: Jum’atan Bersejarah, meski Rencana Jamuan Jamaah Gagal(uzlifah)

Exit mobile version