![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2018/04/Smamda-Monopoli.jpg?resize=800%2C600&ssl=1)
Siswa Smamda Pucang bermain monopoli dalam pelatihan Manajemen Disiplin.
PWMU.CO-Sebanyak 90 siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Pucang Surabaya menjalani pelatihan kedisiplinan dan etika dalam program Manajemen Diri (MD) di Asrama Divisi Infantri 2 Kostrad Singosari Malang, Jumat-Ahad (6-8/4/2018).
Hari pertama peserta menjalani medical check up meliputi tekanan darah, detak jantung, dan wawancara mengenai kesehatan. Usai pemeriksaan peserta shalat Jumat. Setelah itu upacara pembukaan Manajemen Diri dilaksanakan pukul 14.00. Arfiza Daffa kelas X MIPA 4 ditunjuk sebagai pemimpin upacara, dan Alif Jatmiko MTh I menjadi pembina upacara. Acara malam pengenalan lingkungan Kostrad disertai ilustrasi video.
Baca Juga: Inilah Para Peserta yang Lolos Audisi SMAMDA Got Talent
Sabtu (7/4), peserta mengikuti latihan baris berbaris (LBB). Menurut instrukstur Pelda M. Suhadi, LBB dapat membentuk sikap disiplin, tanggung jawab, dan sabar. Membentuk disiplin sebab setiap aba-aba yang diberikan harus segera dilaksanakan. Menumbuhkan rasa tanggung jawab karena semua perintah yang diberikan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Poin sabar maksudnya, jika ada teman yang salah dalam menerjemahkan aba-aba, harus sabar dan memaklumi.
Pengetahuan lain yang diberikan adalah tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) untuk korban pingsan, cedera berat, dan cedera sedang yang perlu penanganan memindahkan korban dengan cara dipapah.
Korban pingsan perlu dilakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru-paru). Caranya menekankan telapak tangan pada tulang sternum sepertiga bagian bawah dada. Materi kesehatan ini menarik antusias para peserta sehingga beberapa siswa berani maju dan memperagakan penjelasan dari pemateri.
Malamnya, peserta memainkan game yang bertajuk jelajah nusantara. Prinsipnya seperti permainan monopoli. Bedanya untuk melanjutkan perjalanan harus terlebih dahulu menjawab pertanyaan bernuansa kebangsaan dan kenegaraan Indonesia.
Aturan paling menarik selama mengikuti pelatihan ini, menurut Fika Rhofadillah kelas XI MIPA 6, ketika makan bersama. ”Jika ada anggota peleton yang tidak menghabiskan porsi makannya, maka tanggung jawab untuk menghabiskan dipegang oleh seluruh anggota peleton. Hal seperti itu, dapat memupuk semangat tanggung jawab, peduli terhadap teman, dan saling menolong antar teman,” cerita dia.
“Banyak kesan yang saya dapat dari pengalaman MD ini sendiri, ” ungkap Anggi Indira Rayhanifa dari kelas X MIPA 2. Ia mengaku tidak hanya hanya belajar mengatur diri sendiri tetapi juga cara beretika di sekitar lingkungan. “Selama mengikuti MD kita juga bisa melatih kekompakan, solidaritas, kepemimpinan dan sportivitas,” tandasnya.
Orangtua murid juga senang dengan program ini untuk membentuk kedisiplinan anak. “Semoga kegiatan ini membawa perubahan bagi anak saya menjadi lebih disiplin dari sebelumnya,” ungkap Henny Arianti orang tua dari M. Tapus Revaldo, X MIPA 2.
Kegiatan Manajemen Diri berlangsung selama 3 hari 2 malam. “Sebenarnya durasi pelaksanaan MD harus ditambah satu hari,” ungkap Kapten CBA Joko Wulyo. Menurutnya, perlu waktu minimal empat hari untuk pembiasaan kedisiplinan. Kali ini materi dimampatkan menjadi tiga hari. (Era Restiani)
Discussion about this post