PWMU.CO – SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik punya cara tersendiri dalam menanamkan nilai-nilai Islam dan nasionalisme secara terintegrasi. Seperti yang terjadi dalam upacara bendera, Selasa (17/4/18).
“Setiap tanggal 17 kami adakan upacara bendera guna memupuk rasa nasionalisme dan cinta NKRI. Karena itu seluruh guru dan siswa wajib mengikuti upacara tersebut,” tutur Mursidi, Koordinator Pembiasaan Berlian School—sebutan lain sekolah yang beralamat di Jalan Berlian Pondok Permata Suci (PPS) Manyar Gresik itu.
Dalam upacara bendera yang mengandung nilai-nilai nasionalisme itu, dimasukkan juga nilai-nilai Islam, melalui amanat pembinan upacara, yang kali ini dibawakan oleh M Hariyadi MPdI—salah satu guru Berlian School.
Dia menyampaikan tentang tiga amalan yang pahalanya terus mengalir meskipun dia telah meninggal dunia.
“Ada tiga hal yang akan terus mengalirkan pahala kepada kita meskipun kita sudah meninggal dunia,” ucapnya mengawali amanatnya.
“Anak-anakku, tuntutlah ilmu setinggi mungkin dan pergunakan ilmu kalian untuk kebaikan. Niscaya itu akan membantu kalian kelak di akhirat,” kata Ustadz Hari—sapaanya—menjelaskan jenis amalan pertama yang tak terputus pahalanya sebagaimana hadis dari Abu Hurairah yang diriwayatkan Muslim.
Amalan kedua adalah sedekah jariyah. “Semoga apa yang kita lakukan dengan ‘Gerakan Serbu’ (infak seribu) setiap hari dicatat oleh Allah sebagai sedekah kita,” harapnya.
Yang ketiga adalah doa anak sholeh. “Doakan orangtua kita karena itu akan membantu mengirim pahala kepada mereka,” ujarnya sambil menasihati para siswa untuk berbuat baik pada orangtua. “Bagi anak-anak yang orangtuanya masih hidup, perlakukanlah orangtua kita dengan baik,” pesannya.
Upacara bendera berlangsung dengan khidmat walaupun di bawah terik matahari pagi yang menyengat. “Alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar,” ungkap Habibatus Suaidah wali kelas IV Jalaludin Rumi. “Anak-anak sangat lugas menjadi petugas upacara meskipun baru pertama kali.” (Khoirul Anam)
Discussion about this post