PWMU.CO-RS PKU Muhammadiyah Surabaya mengadakan pelatihan Bantuan Dasar Hidup atau Basic Life Support (BLS), Senin (23/4/2018). Dalam acara itu sekaligus diberi latihan penggunaan alat pemadam kebakaran (APAR), Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
Pelatihan ini menghadapi verifikasi akreditasi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS). Acara berlangsung di Lantai 3 RS PKU Muhammadiyah Surabaya, Jl KH Mas Mansyur 180-182 Surabaya, Senin (23/4/2018).
Hadir sebagai pembicara Bantuan Dasar Hidup ini adalah Kepala Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Enniq Muzayada SKep NS. Dalam materinya dia mengajak kepada seluruh karyawan rumah sakit untuk memahami cara melakukan bantuan dasar hidup.
Baca Juga: In House Training Keselamatan Pasien Rumah Sakit di RS PKU Muhammadiyah Surabaya
Menurut Enniq Muzayada, di saat menjumpai seseorang atau pasien sedang jatuh dan pingsan maka harus melakukan empat langkah untuk menolongnya. ”Pertama, cek keadaan bahaya dengan melakukan 3 A yakni Aman Penolong, Aman Lingkungan, dan Aman Pasien,” ujarnya.
Kedua, cek respon dengan dipanggil. Jika tidak ada respon, ditepuk pada kedua bahu jika tetap tidak ada respon dirangsang nyeri pada salah satu area yaitu supra orbita atau sternum atau pangkal kuku. Jika pasien tetap tidak respon, kata Enniq, maka lakukan langkah yang ketiga.
Langkah ketiga, panggil bantuan. Minta orang sekitar untuk menghubungi Tim Kode Biru atau Iphone nomer 118. Kalau di rumah sakit bilang “Code blue, code blue, code blue,” ujarnya.
Keempat, cek nadi carotis dan nafas. Periksa nadi carotis dan nafas sekaligus maksimal 10 detik atau gasping. “Jika nadi tidak terasa maka lakukan 30 kompresi dada dan dua nafas buatan. Lakukan sebanyak lima kali siklus, setelah itu dievaluasi dengan setiap lima kali siklus atau setelah dua menit,” tambahnya.
Masih menurut Enniq, jika nadi teraba, nafas tidak ada maka berikan bantuan nafas tiap enam detik tiup dua ribu, tiga ribu, empat ribu, lima ribu, enam ribu, tiup dan seterusnya sampai 12 kali. Kemudian lakukan evaluasi setelah 12 kali bantuan nafas atau setiap dua menit. “Jika nadi karotis teraba dan nafas ada maka lakukan posisi pemulihan,” ujarnya. (Habibie).
Discussion about this post