PWMU.CO – Geliat literasi warga Muhammadiyah memang begitu tinggi. Seperti yang terlihat dalam kegiatan Kajian Ramadhan 1439 H Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama 2 hari (19-20/5). Selain berhasil meluncurkan 11 buku yang ditulis oleh para pimpinan dan kader Persyarikatan, kemeriahan juga berlangsung di luar gedung.
Terdapat beberapa stand di depan Dome yang menjual berbagai buku, baik buku tentang Muhammadiyah maupun buku yang lainnya. Seperti yang disampaikan salah satu penjaga stand penjualan buku, Sayla El Adzkiya, tentang perkembangan jual-beli buku yang dijaganya. “Alhamdulilah, cukup banyak buku yang laku, terutama buku yang diterbitkan oleh Hikmah Press dan Suara Muhammadiyah,” katanya sambil menyebut buku “Hidup Itu Permainan” karya Nur Cholis Huda paling banyak dicari.
Untuk kalangan pembeli, jelas Sayla, memang lebih banyak bapak-bapak yang membeli. Bahkan tidak sedikit di antaranya yang langsung membeli buku-buku yang diinginkan itu, tanpa perlu mengetahui harganya terlebih dulu. “Saya sangat senang berangkat membawa barang berat dan pulang membawa barang ringan,” candanya.
Antusiasme pembeli buku ini juga membuat Sayla harus “berbalap” dalam membaca buku. Sebab, sebagai penjual, dirinya harus faham tentang isi buku yang dijualnya tersebut. “Semangat para peserta membeli buku juga membuat saya terpacu untuk membaca buku yang saya jual,” tutur perempuan asal Bali tersebut.
Hal yang disampaikan Sayla El Adzkiya itu juga dibenarkan Mahendra Dinata.
Pria asal Tulungagung itu merasakan hal yang sama terkait minat peserta kajian yang sangat tinggi untuk memborong buku. Menurut Hendra begitu stand bukunya dibuka langsung diserbu peserta Kajian Ramadhan.
“Alhamdulillah stand kami selalu ramai pengunjung seperti stand buku lainnya. Minat peserta untuk beli buku sangat tinggi. Mereka lebih banyak membeli buku-buku kebutuhan organisasi terbitan Suara Muhammadiyah,” ujar Hendra. “Dan banyak juga yang mencari dan membeli buku-buku yang baru dilaunching tadi,” lanjutnya.
Tak pelak karena animo peserta untuk memiliki buku itu sangat tinggi. Kendati hanya membuka stand yang tidak terlalu besar, toh omset yang diraihnya tidak sedikit. “Alhamdulillah, di stand kami saja bisa laku mencapai 9 juta, belum yang lainnya,” jawab Hendra ditanya omset penjualannya.
Semoga ini menjadi penanda bahwa warga Muhammadiyah memang senang membaca! (arik/uzlifah)
Discussion about this post