PWMU.CO – Apakah shalat umat Islam di Indonesia sudah benar-benar tepat menghadap kiblat atau ke Kakbah? Lantas bagaimana cara mengukurnya?
SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya bekerja sama dengan Fakultas Agama Islam (FAI) UMSurabaya mengadakan pembekalan materi dan praktik cara menentukan arah kiblat serta menghitung awal bulan Qomariyah.
Acara yang diikuti oleh ratusan siswa kelas 3-5, guru, dan wali murid itu dihelat di halaman Masjid Al Akbar Surabaya, Selasa (5/6/2018). Serangkaian acara dihadirkan seperti materi tentang tata cara menentukan arah kiblat dan cara menghitung awal bulan Qomariyah.
Setelah itu, siswa diajak praktik menentukan arah kiblat dan awal bulan dengan teknologi sederhana, yakni dengan mengunakan teropong bintang atau teleskop, busur, penggaris, benang, kompas, paku, globe peralatan.
Pemaparan materi maupun praktik tersebut dipandu oleh puluhan mahasiswa Jurusan Syariah Bidang Hisab Rukyat FAI UMsurabaya.
Kepala SDM 6 Gadung Munahar menerangkan, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan siswa tentang bagaimana cara menentukan arah kiblat dan awal bulan Qomariyah. Selain itu, siswa juga diajak untuk bisa mengenal astronomi dan hubungannya dengan ibadah manusia.
Tak kalah penting, kata dia, adalah siswa bisa memahami perbedaan antara metode hisab atau rukyat yang dipedomani ulama di Indonesia dalam menentukan awal bulan suci Ramadhan dan juga hari raya.
“Seumpama terjadi beda awal puasa dan hari raya, maka siswa sudah paham. Bahkan bisa menjelaskan dasar atau alasannya,” tandasnya. (Aan)
Discussion about this post