Ibu-Ibu Aisyiyah Jangan Mau Hanya Jadi Seksi Konsumsi, Harus Ikut Berkarya dalam Dakwah

Afi/pwmu.co
Dalilah Candrawati, ketiga dari kanan, bersama ibu-ibu Aisyiyah Wotan.

PWMU.CO-Sebagai penggerak dakwah perempuan, kader Aisyiyah diminta terjun berdakwah di masyarakat dengan karya nyata. Tidak hanya berkutat di dapur menjadi Seksi Konsumsi.

Hal itu ditegaskan Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Dra Hj Siti Dalilah Candrawati MAg dalam ceramah Tabligh Akbar Reuni Alumni TK ABA Wotan Panceng Gresik, Ahad (24/6/2018).

”Aisyiyah itu partner Muhammadiyah dalam berdakwah jangan mau ibu-ibu Aisyiyah hanya dilibatkan dalam Seksi Konsumsi. Perempuan harus berkarya, ikut berdakwah juga,” kata Siti Dalilah Candrawati menegaskan.

“Terbukti, setelah dua tahun berdiri, untuk mewadahi para kaum yang lemah termasuk anak-anak, Aisyiyah mampu mendirikan TK. Satu-satunya gerakan perempuan di Indonesia yang mendirikan sekolah TK, jauh sebelum merdeka,” tandas Bu Candra, panggilan akrabnya. Dia menambahkan, Aisyiyah lahir pada 27 Rajab 1335 H bertepatan dengan 19 Mei 1917 M.

Dia kemudian melanjutkan, pada tahun 2015, Aisyiyah merupakan satu-satunya organisasi perempuan yang memiliki perguruan tinggi didirikan di Yogyakarta dengan nama Universitas Aisyiyah (Unisa).

”Maka kita patut berbangga menjadi bagian Muhammadiyah dan Aisyiyah, marilah terus berbenah dan semakin memantapkan gerakan kita,” katanya.

Diakhir ceramahnya, dia menyampaikan, sesuai hasil konsolidasi Pimpinan Pusat Aisyiyah bahwa pada tahun 2019 akan diselenggarakan milad satu abad  TK Aisyiyah Bustanul Athfal se-Indonesia. (AFI)

Exit mobile version