PWMU.CO – Jamaah Tafaqquh Fiddin (JTF) Solokuro, Lamongan, Jatim, menggelar kajian rutin yang sekaligus untuk memperingati tahun baru Islam, Senin (1/10/18).
Kajian bertema “Dengan Semangat Tahun Baru Islam Kita Tingkatkan Kepedulian Antar-Mahluk Sosial” itu mendapat apresisi David Efendi SIP MA, Anggota Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang hadir sebagai pembicara.
”Jarang-jarang anak muda mau diajak berkumpul seperti ini. Saya melihat di berbagai tempat, remaja-remaja seperti ini asyik dengan dunia maya lewat si kecil di genggaman: HP, ” kata Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu.
Pemateri lainnya, Hendra Hari Wahyudi, mengatakan, berdakwah itu harus sabar dan tekun demi kemajuan Islam dan jamaah.
Guru Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Tebluru itu merasa bangga dengan JTF yang mau rutin belajar agama hingga aktualisasinya dalam bentuk bakti sosial.
“Sementara banyak orang-orang yang menghabiskan waktunya cangkruk di warung kopi, yang seakan lupa dengan ilmu agama,” ujarnya.
Ketua JTF Fathan Faris Saputro menjelaskan, JTV ini berdiri pada 2001 yang digagas Remaja Mushala At-Taqwa Muhammadiyah Solokuro, Lamongan Jawa Timur.
“Saat itu dipelopori IPM (Ikatan Pelajar Muhamamdiyah), NA (Nasyiatul Aisyiyah), dan Pemuda Muhammadiyah Ranting Solokuro,” ucapnya.
Kini, sambungnya, JTV menunjukkan eksistensinya sebagai organisasi yang intens belajar tentang Islam. “Setiap hari Senin malam JTV menggelar kajian rutin,” ungkapnya.
Setiap satu bulan sekali, dia melanjutkan, kami mendatangkan pemateri dari luar desa. “Kami mendatang pembicara dari Pimpinan Wilayah hingga Pimpinan Pusat Muhammadiyah agar menjadi magnet tesendiri bagi jamaah. Minimal jamaah tidak merasa bosan karena pemateri bergantian dan tidak monoton,” urainya.
Sementara itu, Rominah, anggota JTF mengungkapkan, pihaknya rela mengeluarkan seberapa pun dan untuk konsumsi kegiatan tersebut.
“Harus ikhlas dan bangga. Yang penting JTF ini terus eksis di masyarakat untuk terus berdakwah dan syiar Islam,” ungkapnya.
Menurutnya, JTF selalu berinovasi di saat anggota mulai kendur semangatnya. Mislanya membuat sticker, banner, atau pamflet yang bisa di-share di media sosial. “Bahkan kami melakukan syiar dakwah di warkop untuk merayu yang teman-teman malas belajar di mushala,” katanya.
Semua itu, tambahnya, sebagai upaya mengajak para remaja untuk cinta dan mau belajar Islam. (FFS)
Discussion about this post