Ini Dia Cara Shalat Gerhana

Cara Shalat Gerhana
Cara Shalat Gerhana

PWMU – Shalat gerhana merupakan ibadah yang sifatnya kasuistik. Hanya dilaksanakan ketika terjadi gerhana, baik bulan maupun matahari. Karena sifatnya yang kasuistik, tidak jarang sebagian masyarakat harus mengingat-ingat kembali tatacara bagaimana shalat ini dilakukan.

Berikut adalah ringkasan tatacara shalat gerhana yang dihimpun oleh Redaksi PWMU, berdasarkan pada uraian Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jatim bidang Tarjih, DR Syamsuddin MAg. Seperti shalat Subuh dua rakaat, tatacara shalat gerhana juga hampir sama. Yang membedakan hanyalah: shalat gerhana dilakukan dua rakaat, tapi ada empat kali rukuk yang dilakukan. Berikut rinciannya setelah niat dalam hati:

(Baca juga: Ini Alasan Mengapa Tidak Disunnahkan Shalat Khusuf Saat Gerhana Bulan Penumbra)

1) Membaca Takbiratul Ihram sebagaimana dalam shalat fardlu.

2) Membaca doa iftitah.

3) Selanjutnya imam membaca surat al-Fatihah dan surat al-Quran, sementara makmum cukup mendengarkan apa yang dibaca oleh imam.

4) Rukuk, dengan membaca doa rukuk sebagaimana dalam shalat fardlu.5) bangkit dari rukuk dengan membaca “sami’a Allahu liman Hamidah, rabbanaa wa lakal hamdu”.

6) Imam kembali membaca surat al-Fatihah dan surat al-Quran lagi, sementara makmum cukup mendengarkan apa yang dibaca oleh imam.

7) Kemudian dilanjutkan dengan rukuk, sambil membaca doa rukuk sebagaimana dalam shalat fardlu.

8) Bangkit dari rukuk (i’tidal), sambil membaca “sami’a Allahu liman Hamidah, rabbanaa wa lakal hamdu”.

9) Dilanjutkan dengan sujud, dengan mambaca doa sujud sebagaimana dalam shalat fardlu.

10) Dilanjutkan dengan duduk diantara dua sujud, sambil membaca doa sebagaimana dalam shalat fardlu.

11) Dilanjutkan dengan sujud, dengan mambaca doa sujud sebagaimana dalam shalat fardlu.

12) Bangkit berdiri menuju ke rakaat kedua. Pada rakaat ini mengerjakan sebagaimana rakaat pertama (nomor 3-11)

13) Dilanjutkan dengan duduk tasyahud akhir, dengan membaca doa sebagaimana dalam shalat fardlu.

14) Mengakhiri shalat dengan salam, sambil menoleh ke kanan kemudian kiri sebagaimana dalam shalat fardlu.

15) Selanjutnya imam/khatib berdiri berkhutbah untuk mengingatkan akan tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah swt lewat fenomena gerhana.

Selesai. (kholid)

Exit mobile version