PWMU.CO – Sekolah bekerja dengan berbagai kelompok yang biasa disebut sebagai stakeholders (pemangku kepentingan). Karena itu, perlu bagi sekolah mengidentifikasi dan menganalisis stakeholders yang ada.
Trainer Irsyad Trust Singapore Muhammad Tarmizi bin Abdul Wahid menjelaskan hal tersebut dalam Training of Trainer (ToT) Education Leader Modul 3, Senin (29/10/18).
Kegiatan yang diadakan oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur tersebut bertempat di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, akan berlangsung selama tiga hari, Senin-Rabu (29-31/10/18).
Tarmizi mengatakan, sekolah harus bekerja sama dan berkonsultasi dengan stakeholders. “Schools need to work closely with and consult their stakeholders. They also provide specific services to stakeholders too,” ujarnya menyarankan sekolah perlu memberikan layanan khusus kepada para stakeholders juga.
Karena itu, lanjut Tarmizi, kita perlu memudahkan urusan para pelanggan atau stakeholders yang ada. “Everybody wants something from us. So, facilitates them, don’t complicate them,” tuturnya. Ia mengingatkan, setiap orang menginginkan sesuatu dari kita sehingga penting bagi sekolah untuk mempermudahnya, bukan membuat sulit.
Menurut Tarmizi, memudahkan urusan stakeholders bukan berarti membuat kita lemah. “What they want. This is our process to understand our stakeholders,” ujarnya ingin sekolah mendengarkan apa keinginan stakeholders sebagai proses memahami mereka. “Ini adalah sebuah proses empati.”
Tarmidzi mengajak peserta mengidentifikasi semua stakeholders yang terkait dengan visi dan misi sekolah. “List down many stakeholders as possible. Mana yang termasuk penerima (menerima manfaat) dan kontributor (memberi sesuatu),” jelasnya memberi tugas kepada peserta.
Selanjutnya, kata Tarmizi, jelaskan peran dan hubungan setiap stakeholder dengan yang lain. “Coba gambarkan dalam mind map (peta pikiran). We called it The Stakeholders Map (Peta Stakeholders),” pintanya.
Di akhir sesi pertama diskusi, Tarmizi membimbing peserta menentukan posisi stakeholders berdasarkan peta yang sudah dibuat. “Apakah masuk stakeholder internal (yang merasakan manfaat langsung) atau stakeholder eksternal (secara tidak langsung merasakan manfaat)” ujarnya.
Selain itu, kata Tarmizi, penting juga menuliskan kebutuhan atau peran setiap stakeholder. “Terakhir, beri peringkat berdasarkan pengaruh dan kepedulian mereka terhadap sekolah,” tegasnya.
Hal ini penting karena stakeholders memiliki kepentingan/peran dalam keberhasilan sistem sekolah. “A stakeholder in education is anyone who has an interest in the success of a school or school system. They are the parties that are either directly or indirectly affected by the success of an education system,” jelasnya.
Ia mengingatkan, stakeholders merupakan pihak-pihak yang secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi oleh keberhasilan sistem pendidikan. (Vita)
Discussion about this post