PWMU.CO – Mengikuti Lomba Mubalighah pertama kali itu rasanya nano-nano. Kesan ini disampaikan peserta lomba asal Gresik Yaumul Azifah sesaat setelah perlombaan usai, Jumat (9/11/18).
“Jujur persiapan saya hanya dua hari. Jadi belum seratus persen hafal. Merangkai katanya itu baru tadi malam dan susah memilih kalimat yang sederhana dan mudah dipahami,” tuturnya.
Ditemui di halaman Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bojonegoro, perempuan muda yang terdaftar sebagai Anggota Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Karangsemanding, Balongpanggang, Gresik itu mengaku ide materi berasal dari dirinya sendiri.
“Ya dari fakta yang saya lihat di sekitar saja, tentang generasi penerus perempuan Islam. Sengaja saya ambil dari realitas yang dekat dengan saya agar lebih mudah menyampaikan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Departemen Dakwah Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur Luklu’ul Islamiyati menegaskan minimnya mubaligah di kalangan Nasyiatul Aisyiyah (Nasyiah) menjadi dasar pemikiran diselenggarakannya lomba.
“Lomba ini tidak hanya memeriahkan Musyawarah Kerja Wilayah I, tapi juga mencari calon-calon mubalighah di daerah-daerah. Jadi even ini sebagai pemantik semangat teman-teman untuk belajar menjadi mubalighah,” tegasnya.
Luluk—panggilan akrabnya—berpendapat hasil Lomba Mubalighah belum sesuai harapan jika dilihat dari jumlah pesertanya.
“Tiga belas peserta ini dari 10 Kabupaten Kota di Jawa Timur. Belum ada separuhnya lho. Karena kita punya 38 Kabupaten Kota. Jadi belum semua daerah mengikuti,” ungkapnya.
Kepada PWMU.CO, Juri 1 Dlurriyah Alfi Fitriana bersyukur ada 13 peserta yang tertarik mengikuti lomba mengingat mubaligah sangat penting dalam gerak syiar Nasyiah.
“Peserta lomba ini itu wow amazing. Ibarat akreditasi gitu ya B+ lah. Bagaimana tidak penting, selama ini kita masih ndompleng ke Aisyiyah kalau pengajian. Nah sekarang kita sudah punya kader mubalighah kompeten,” jawab Fitri, sapaannya.
Menguatkan hal itu, Juri 2 Elok Dwi Kusumaningtyas bangga melihat mubalighah Nasyiah yang punya keunikan masing-masing sesuai daerahnya.
“Setiap daerah punya ciri khas masing-masing. Performance-nya bagus, isi juga bagus. Meski masih ada beberapa yang tidak sesuai antara judul dan isi materinya,” ucapnya.
Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil) I Nasyiah Jatim akan resmi dibuka Sabtu, (10/11/18). (Ria Eka Lestari)
Discussion about this post