PWMU.CO – Suatu ketika para istri Rasulullah berkumpul. Mereka bermaksud protes ke suaminya. Mereka cemburu. Sebab cinta Rasulullah hanya untuk Aisyah.
Mereka mengatur strategi, bagaimana agar aspirasinya bisa tersampaikan secara efektif. Akhirnya, para istri nabi memutuskan untuk minta tolong kepada Fatimah, putri Muhammad.
“Fatimah pun menyampaikan pesan mereka. Namun apa jawaban Rasulullah? Beliau mengatakan: ‘Aku memang mencintainya, cintailah apa yang aku cintai’,” cerita Bambang Subandi Rais saat memberi ceramah dalam Kajian Ahad Pagi di kompleks SMP Muhammadiyah 3 Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Ahad (23/12/18).
Fatimah gagal. Mereka pun mencari cara lain. Lalu dimintalah Zainab, yang juga merupakan istri Rasulullah, untuk menyampaikan protes itu. Zainab didorong mengatakan kepada Nabi agar cintanya dibagi juga ke istri-istrinya yang lain. Bukan hanya untuk Aisyah saja.
“Namun sayang, jawaban Nabi sama dengan apa yang disampaikan ke Fatimah,” ujar dosen UIN Surabaya ini.
Melalui kisah yang tertuang dalam kitab hadis shaheh tersebut, Bambang ingin menyampaikan bahwa Rasulullah juga manusia biasa. Dia memiliki rasa cinta layaknya orang pada umumnya.
“Rasul itu manusia biasa. Jangan bayangkan dia itu orang sakti. Ketika perang pun dia berdarah. Dia juga jalan kaki, bukan terbang,” kata Bambang.
Dia menegaskan, Nabi Muhammad diangkat derajatnya oleh Allah karena mampu menjadi suri tauladan. Bukan karena kesaktian dan yang semacamnya.
“Makanya, semakin tinggi ilmu seorang ulama, semakin mudah ia dicontoh. Simpel. Tidak ribet. Bukan karena dia sakti atau berkaromah,” ujarnya. (Ilmi)
Discussion about this post