PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr M. Saad Ibrahim MA mengatakan pendidikan Muhammadiyah tidak boleh mengabaikan peran tuhan Allah SWT sebagai sentral segalanya. Seperti halnya model pendidikan Barat yang lebih menekankan materialistik dan cenderung meniadakan peran keberadaan Tuhan.
Kiai Saad menekankan hal itu ketika membuka acara Rapat Koordinasi (Rakor) Majelis Dikdasmen PWM Jatim bersama Forum Silaturrahim Kepala Sekolah Muhammadiyah (Foskam) dan Forum Guru Muhammadiyah (FGM) di Suites Hotel Surabaya, Jumat (25/1/19).
Menurut Saad, betapa pun baik dan hebatnya kemajuan teknologi dewasa ini tidak boleh ‘mendefinisikan’ manusia. Sebaliknya, manusialah yang seharusnya mendilefisinikan kemajuan teknologi, informasi, dan lainnya.
“Para pendidik Muhammadiyah khususnya, tidak boleh terlemahkan, apalagi tergantikan oleh perkembangan dan kemajuan teknologi,” pesannya.
Saad kemudian mengajak para pendidik Muhammadiyah mampu mengeksplore sesuatu yang menjadi fitrah manusia. Juga menguatkan ikatan primordial dengan Allah SWT. “Insyaallah, dengan itu anak didik kita akan kuat. Anak didik kita juga akan punya pegangangan hidup yang kuat. Sebab kemajuan teknologi tidak mampu menyentuh fitrah manusia,” tuturnya.
Dosen Pascasarjana UIN Maliki Malang itu pun mengingatkan, semua proses pendidikan di sekolah Muhammadiyah juga harus mampu menjadikan siswa didik tetap memiliki pengangan dan keyakinan yang kuat pada Allah SWT. “Nah, inilah core atau inti dari pendidikan Muhammadiyah itu,” tegasnya.
Di akhir paparannya, ia berharap, Muhammadiyah tidak hanya bisa menyinari negeri ini. Lebih dari itu, Muhammadiyah juga diharapkan mampu menyinari seluruh penjuru bumi ini. “Muhammadiyah harus menjadi rahmatan lil alamin untuk seluruh isi bumi ini,” pesannya. (Aan)
Discussion about this post