PWMU.CO – Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gresik Kota Baru (GKB) menggelar Pelatihan Manajemen Keuangan Sekolah, Selasa (19/3/19).
Pelatihan yang dilaksanakan di Aviciena Meeting Room SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik ini diikuti oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, seketariat, dan bendahara dari empat sekolah di bawah naungan Majelis Dikdasmen PCM GKB.
Hadir sebagai pemateri, Joko Raharjo, konsultan keuangan Mugeb School—sebutan untuk sekolah di bawah naungan Majelis Dkdamen PCM GKB. Joko menjelaskan prinsip manajemen keuangan yang baik.
Menurutna, ada empat prinsip keuangan yang harus dilaksanakan sebuah lembaga agar manajemen keuangannya sehat. Empat prinsip itu adalah akuntabilitas, transparansi, keadilan, dan integritas. “Setidaknya, empat prinsip tersebut harus dimiliki sebuah lembaga agar manajemen keuangannya sehat,” terangnya.
Dalam hal ini, akuntabilitas adalah sebuah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan tentang apa yang dikerjakan sesuai dengan mandat yang diterima. Artinya, flow (arus) keuangan harus sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.
“Sebisa mungkin setiap dana yang keluar harus bisa dipertanggungjawabkan. Yang paling mudah adalah dengan nota,” ,” jelasnya.
Prinsip kedua adalah transparansi. Dia mengatakan, keterbukaan informasi dalam membuat kebijaksanaan dan pelaporan keuangan sangatlah dibutuhkan, sehingga seluruh warga sekolah bisa mengetahui dan mengawasi penggunaan dana sekolah. Sebuah informasi yang bersifat terbatas, akan rentan praktik manipulasi. “Manipulasi merupakan akar dari keburukan sistem manajemen keuangan sebuah lembaga,” tegasnya.
Prinsip yang ketiga adalah keadilan. Dalam hal ini, menurut Joko, yang dimaksud dengan keadilan adalah ketika sebuah lembaga mendapatkan dana masuk, harus diberikan kepada setiap unsur yang berhak. Namun, dalam situasi tertentu kita harus mendahulukan kepentingan yang bersifat segera. “Yang butuh mendesak harus didahulukan agar tidak mengganggu kestabilan keuangan sekolah,” pungkasnya.
Prinsip yang terakhir dari sistem ini adalah integritas. Pengelolaan keuangan sekolah, saran dia, harus dipercayakan kepada staf ahli yang memiliki kemampuan dan kejujuran yang tinggi supaya tidak terjadi praktik korupsi. “Korupsi itu boroknya sebuah karakter, tidak bisa diperbaiki kecuali diganti orangnya,” katanya. (Nasafi)
Discussion about this post