PWMU.CO – Siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) Bandung Tulungagung menorehkan prestasi yang membanggakan. Dari 23 siswa yang lulus UNBK satu di antaranya masuk dalam empat besar peraih nilai UNBK MA swasta terbaik se-Jawa Timur untuk jurusan IPS.
Kepala MAM Bandung Nur Aini Saichu mengaku bahagia saat menerima informasi itu langsung dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur melalui Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kabupaten Tulungagung.
“Kami sangat bahagia karena mampu membalik anggapan masyarakat bahwa sekolah swasta, apalagi swasta di pedesaan, dianggap sebagai sekolah buangan, yaitu sekolah yang hanya diminati jika para calon murid sudah tidak diterima di sekolah negeri. Tapi anggapan itu salah besar, karena banyak siswa kami yang sukses mengukir prestasi akademik yang membanggakan” ujar Nur Aini saat ditemui PWMU.CO, Rabu (15/5/19).
Nur Aini menjelaskan, pihak sekolah sudah mempersiapkan beberapa program untuk persiapan UNBK. Di antaranya program bimbingan belajar intensif mata pelajaran UNBK bekerja sama dengan bimbingan belajar, jam tambahan pada jam ke-0, latihan soal-soal. Selain itu pihak sekolah membiasakan siswa untuk shalat Dhuha di sekolah memohon kemudahan kepada Allah. “Guru-guru kami juga memberikan latihan soal dalam bentuk teka-teki silang agar siswa tidak bosan,” ujarnya.
Nur Aini Saichu menambahkan, MAM Bandung sering memperoleh prestasi di Kompetisi Sains Madrasah (KSM) baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. “Untuk nilai UNBK juga sudah beberapa kali masuk 10 besar di kabupaten, tapi masuk di 10 besar MA swasta se-provinsi baru kali ini,” jelasnya.
Adalah Fajar Atmaja, siswa MAM Bandung Jurusan IPS yang mengukir prestasi itu. Dengan nilai UNBK 340,50 untuk empat mata pelajaran, dia mampu menduduki urutan ke-4 nilai UNBK terbaik MA swasta se-Jawa Timur. Fajar sendiri memilih Sosiologi untuk mata pelajaran pilihan UNBK.
“Fajar Atmaja memang siswa yang pendiam, tapi ada satu kebiasaan yang tidak dimiliki oleh temannya yang lain, yaitu gemar membaca buku di perpustakaan baik waktu istirahat maupun jam kosong,” jelas Nur Aini yang juga menjelaskan, saat ujian Fajar selalu percaya diri dengan kemampuannya dalam mengerjakan soal.
Fajar sendiri mengaku kaget dengan prestasinya itu. Dia tidak menyangka bisa masuk lima besar. “Di sekolah saya di MA Muhammadiyah Bandung masih banyak yang lebih pintar dari pada saya,” ujarnya pada PWMU.CO, Rabu (15/5/19).
Ketika ditanya mengenai kebiasaan belajarnya, Fajar mengaku tidak terlalu sering belajar di rumah. Dia memaksimalkan belajar di sekolah dengan guru-gurunya. “Saya memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru dan sering berdiskusi dengan guru dan teman sekelasnya jika ada soal yang tidak dimengerti,” ungkapnya. Dia mengaku kunci prestasinya adalah selalu belajar dan banyak latihan soal. “Dan tak lupa berdoa,” ucapnya.
Setelah lulus MA, Fajar berencana melanjutkan ke Politeknik Malang. Dia akan mendaftar melalui jalur SBMPTN setelah sebelumnya mendaftar melalui jalur Bidikmisi namun tidak diterima. (Nuzula)