PWMU.CO – Seorang suami sudah memikirkan brand (merek) ketika istri mau melahirkan. Dia akan merancang dalam memilih nama rumah sakit untuk persalinan. Apalagi ketika anak mau masuk sekolah, pasti orangtua akan pilih nama sekolah unggulan yang diinginkan.
Inilah yang disampaikan Khoiroh Numsyah SPd dalam kegiatan In House Training (IHT) dengan tema ‘Super Branding’ di Open Hall SMPM 12 GKB, Senin (20/5/19).
Kepada PWMU.CO, Kamis (23/5/19) Khoiro menjelaskan brand ini sangat penting. Bahkan urusan warna pun harus ditentukan dan ditetapkan sehingga pelanggan pun bisa lebih mudah mengenal.
“Ketika kita melihat warna biru atau kuning, kita langsung bisa tebak bahwa iklan itu adalah barang A, semisal. Semakin masyarakat mengetahui maka mereka sudah terkena brand barang tersebut,” ungkapnya.
Sekolah Muhammadiyah, menurutnya, juga harus memiliki brand sehingga masyarakat mengenal dan mengetahui. Bisa lewat visi misi, program unggulan, dan prestasi yang telah dicapai, baik akademik maupun non-akademik.
Untuk mendapatkan brand, Khoiroh menyampaikan beberapa tips sebagai panduannya. Selain visi misi sekolah, yang harus dikedepankan adalah, pertama, segmen dan target yang akan jadi sasaran. Hal ini supaya target bisa sesuai dengan yang dikehendaki.
Kedua, lanjutnya, brand image. Sekolah Muhammadiyah harus memiliki produk lulusan yang konsisten. Tingkat konsistensi inilah yang akan dinilai dan menjadi magnet bagi masyarakat.
Ketiga adalah positioning, bagaimana sekolah meletakkan merek pada sekolah. Maka, ada brand sekolah Muhammadiyah, sekolah para juara, sekolah kreatif, atau sekolah inovatif.
Khoiroh menguraikan dalam mendukung proses itu semua, strategi untuk mem-branding (membangun merek) sekolah kita bisa melalui seminar, brosur, baliho, home visit, dan juga memanfaatkan IT, website. “Ini semua dinamakan dengan usaha dalam komunikasi brand,” ujarnya. (Ichwan Arif)
Discussion about this post