PWMU.CO – Di tengah liburan, kepala sekolah dan guru TK/RA se-Kecamatan Manyar Gresik berburu ilmu. Kali ini mereka mengikuti “Pelatihan Menyanyi dan Finger Print” yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kecamatan Manyar Gresik.
Acara yang diselenggarakan di lantai 2 Aula SD Muhammadiyah GKB 2 Gresik, Senin-Selasa (8-9/7/19), diikuti oleh 310 peserta dari 45 TK/RA se-Kecamatan Manyar Gresik.
Ketua IGTKI Kecamatan Manyar Ma’rifah SPd menjelaskan, kegiatan ini diadakan melihat kompetensi guru pada lomba Hari Anak Nasional (HAN) di Kecamatan Manyar terlihat kurang, seperti yang dikatakan salah satu juri. “Akhirnya kita sepakat membuat pelatihan ini untuk guru-guru,” ujarnya
Tujuan pelatihan ini, jelasnya, untuk meningkatkan kualitas guru TK/RA terutama masalah menyanyi. “Karena menyanyi adalah pokok untuk anak usia dini, kita menyampaikan sesuatu lewat lagu,” ucapnya. Untuk ke depan, harapnya, saat Lomba HAN kemampuan maupun nilainya bisa meningkat.
Sri Wahyuni MPd, pembicara pelatihan menyanyi mengatakan, menyanyi itu di mana-mana dilakukan terus-menerus. Guru hanya mengetahui tapi belum mengerti apa itu fals atau tidak.
“Yang dikatakan fals itu apa sih?” Tanyanya kepada peserta.
“Tidak sesuai dengan nadanya,” jawab spontan salah satu peserta.
‘Ya, tidak sesuai nada, menembaknya tidak tepat,” kata Bu Uyun, sapaan Sri Wahyuni.
Dia memberi contoh bernyanyi lagu Cicak-Cicak di Dinding dengan benar. Kemudian bernyanyi dengan suara yang fals. Mendengar nyanyiannya terlihat lucu, guru-guru pun tertawa.
Dia pun menekankan, kita harus yakin anak-anak adalah peniru yang paling ahli. “Masalahnya guru yang memberi contoh sudah benar atau tidak, ” tegas Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gresik ini.
Target pelatihan ini, lanjutnya, bagaimana ibu-ibu bisa menyanyi bagus, tidak menyanyi biasa. Tentunya tidak fals. Bu Uyun menjelaskan, dengan bernyanyi anak-anak bisa mengasah daya kreativitas. “Lewat apa? Lewat daya kreasinya. Seperti, kalau menyanyi lagu apapun jangan sampai tidak membayangkan apa yang terjadi,” ujarnya.
Sebagus apapun suaranya, sambung dia, kalau tidak dibarengi penghayatan yang bagus jadi tidak menarik. ‘Lagu yang dinyanyikan tidak sampai. Ketika anak diajari dengan benar, daya kreasi bisa berkembang,” terangnya. (Anik)
Discussion about this post