PWMU.CO – Kepala Laboratorium Geologi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Abdul Kadir D. Arif MEng mengimbau masyarakat supaya jangan mudah percaya informasi tidak benar alias hoax terkait gempa bumi yang terjadi di Halmahera Selatan.
Salah satu isu yang meresahkan warga itu adalah gempa bumi di Halmahera Selatan akan terjadi berkepanjangan seperti yang pernah terjadi di Jailolo.
“Banyak info tidak benar berkembang, masyarakat jangan percaya. Info yang benar hanya bersumber dari BMKG,” ujar Dedy–sapaan karib Abdul Kadir–kepada PWMU.CO dari Ternate, Selasa (16/7/19).
Dedy meyakinkan, gempa kali ini berbeda dengan di Jailolo. Pasalnya, gempa berkempanjangan di Jailolo juga terpengaruh aktivitas vulkanisme. Sementara gempa bumi di Halmahera Selatan ini murni gempa bumi tektonik.
“Sampai pagi ini gempa susulan memang terus terjadi. Tercatat 89 kali gempa susulan. Tapi intensitasnya cenderung menurun atau menuju stabil. Jadi tidak perlu panik,” terangnya.
Ketua Ikatan Ahli Geologi (IAGI) Maluku Utara itu mengungkapkan, rangkaian gempa susulan itu terjadi karena besarnya gempa bumi yang berkekuatan 7,2 skala Richter (SR).
“Memang memerlukan waktu untuk menuju kestablian. Potensi kejadian tsunami juga sudah tidak ada, apalagi pusat gempa ada di darat,” tegasnya.
Sedangkan bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Maluku Utara itu meminta warga bersabar karena akses penyaluran bantuan memang membutuhkan waktu.
Sebab lokasi terdampak gempa kebanyakan ada di pulau-pulau kecil Halmahera seperti Gane Timur, Gane Timur Selatan, Gane Barat, Bacan Timur, Lemo-lemo, Ranga-ranga dan Dowara.
“Nah, pulau-pulau kecil itu terpisah cukup jauh dengan pulau besar Bacan, Ibu Kota Halmahera Selatan itu,” ungkapnya.
Nah, terangnya, bagi yang dari Ternate untuk bisa sampai ke Pulau Bacan, Halmahera harus lebih dulu menyeberang dengan kapal besar dan melalui perjalanan darat cukup jauh.
“Setelah tiba di Pulau Bacan kita masih harus naik speed boot untuk bisa ke lokasi. Jadi mohon sabar,” pintanya.
Sementara, Sekretaris MDMC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Arif Nurkholis menyatakan, pihaknya telah mengirim enam personil menuju lokasi.
“Tim dari MDMC Maluku Utara telah bergerak dari Ternate. Setelah itu MDMC PP Muhammadiyah juga akan mengirimkan tim asistensi ke sana,” tandasnya. (Aan)
Discussion about this post