PWMU.CO –Pelajar asal Jepang Kanako Tome menyambangi SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo. Dia mengikuti program Japan-Indonesian Cultural Exchange.
Datang ke Sidoarjo sejak Ahad (1/9/2019) setelah mengunjungi Banjarnegara. Dia tiba ke Sidoarjo dijemput oleh Wakasek Humas Smamita Emil Mukhtar.
”Kami naik kereta api dari Banjarnegara ke Surabaya, turun di Stasiun Gubeng, saya senang naik kereta api,” kata Kanako, siswa SMA Takeda Higashi di Hiroshima. Dia ke Indonesia selama sebulan berkeliling ke beberapa kota.
Hari pertama tiba itu, dia diajak berkeliling Mojokerto. Mengunjungi Wihara Mojokerto yang ada patung Budha Tidur. ”Sangat excited patungnya. Besar sekali. Saya juga sempat berdoa di kompleks gedung Sasana Bhakti,” katanya.
Dari lokasi patung Budha tidur, dia juga mampir ke Candi Brahu yang terletak di sebelah utara. Candi Brahu ini peninggalan Empu Sindok, raja Doho.
Hari Senin (2/9/2019) dia masuk sekolah di Smamita. Berkenalan dengan guru dan murid-murid. Ia belajar tentang makanan halal yang disajikan di sekolah dan warung sekitarnya.
Ia mengenalkan budaya Jepang seperti penggunaan Yukata, baju tradisional untuk musim panas. Juga mengajarkan tentang tradisi minum teh, menyeduh, dan menyajikan.
Emil Mukhtar menjelaskan, selama di Sidoarjo, Kanako tinggal di rumah siswa kelas XII IPS 1, Dinda Dayu. Di kawasan Dusun Pacar Lor Desa Ngaresrejo, Kec. Sukodono.
”Kanako tinggal di rumah Ibu Jannah, ibunya Dinda Dayu. Tinggal di rumah wali murid untuk mengenal keluarga dan siswa Indonesia,” tuturnya.
Keluarga Dinda Dayu sangat terbuka dengan kehadiran Kanako. Anak Hiroshima ini juga suka tinggal di keluarga barunya ini. Kanako lancar berbahasa Inggris dalam percakapan selama di Sidoarjo. (*)
Penulis Wahyu Murti Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post