PWMU.CO – Batik Muktamar Ke-48 Muhammadiyah Surakarta 2020 resmi diluncurkan dalam Resepsi Milad 107 Tahun Muhammadiyah di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (18/11/2019) malam.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Dra Hj Siti Noordjannah Djohantini MM MSi meluncurkan batik muktamar itu dengan menandatangani replika motif batik.
Direktur Suara Muhammadiyah Deni Al-Asy’ari menjelaskan filosofi batik yang bernuansa coklat itu. “Setiap proses penuh dedikasi kesabaran dan ketelitian setiap titik setiap garis mempunyai makna,” kata dia.
Menurutnya, motif batik yang terdiri dari dua buah sayap dan di tengahnya terdapat badan dan ekor itu melambangkan kekuatan dan kehidupan.
“Kekuatan itu untuk mendobrak kemiskinan maupun kebodohan ilmu agama dan ilmu pengetahuan. Selain itu, memberikan kehidupan beragam yang mencerahkan untuk mencapai akhlakul karimah dunia dan akhirat,” paparnya.
Dalam batik yang yang tergambar parang rusak itu memiliki makna tidak pernah menyerah. “Ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak, juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan maupun bentuk pertalian keluarga,” kata Deny.
Ada tali bersimpul dalam batik, sambungnya, menandakan adanya ikatan yang kuat untuk bersama-sama memajukan ekonomi dan ilmu pengetahuan. Juga saling mengisi kekurangan dalam segala bidang, hubungan ikatan antara sang Khaliq dan hamba-Nya.
“Mari, kita jadikan batik Muktamar Ke-48 Muhammadiyah ini sebagai kebanggaan dan kekayaan warga Muhammadiyah,” ajak Deny. (*)
Kontributor Affan Safani Adham. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post