PWMU.CO – Sebagai bentuk kepedulian akan nasib pendidikan generasi muda di Kota Surabaya. Puluhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya tergerak untuk mengedukasi anak-anak putus sekolah dan rentan putus sekolah agar dapat memperoleh pendidikan normal dan layak. Caranya, anak-anak tersebut diajak belajar sambil bermain, di Kebun Bibit 2 Wonorejo, Rungkut, Surabaya, Kamis (1/12).
Sebanyak 25 anak terlihat antusias ikut belajar sekaligus bermain dengan memanfaatkan taman kota. Dengan berbagai metode yang terbilang baru dan unik mahasiswa UMSurabaya mampu menarik minat belajar anak-anak. Di antaranya flashcard, autentik material, superhero role playing serta metode-metode lainnya.
Salah seorang anak yang putus sekolah, Dirjo mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut. Ia pun tampak menikmati permainan Superhero Role Playing. ”Saya sangat senang bisa bermain dan belajar di taman ini. Kalau ada lagi Dirjo ingin ikut main. Terima kasih kakak-kakak mahasiswa UMSurabaya,” ujarnya dengan nada gembira.
Sementara itu, Ratno Abidin selaku dosen pembimbing CSR mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap anak-anak putus dan rentan putus sekolah dengan memanfaatkan banyaknya taman kota yang dibangun oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang dipakai sebagai media pembelajaran atau edukasi.
”Taman tersebut adalah milik rakyat. Jadi sudah sewajarnya keberadaanya bisa dirasakan manfaatnya. Terlebih untuk media edukasi bagi anak-anak putus dan rentan putus sekolah yang selama ini jarang mendapat perhatian masyarakat,” terangnya.
Padahal, lanjut Ratno anak-anak tersebut juga memiliki masa depan. Untuk itu, agar masa depan anak-anak tersebut baik, maka kami berdayakan. ”Banyak cara bisa digunakan untuk memberikan mereka wawasan atau memberikan edukasi,” tegasnya.
Di tempat terpisah, Rektor UMSurabaya Dr dr Sukadiono MM mengaku bangga terhadap apa yang dilakukan oleh mahasiswanya. Terlebih, karena mahasiswa mampu memanfaatkan keberadaan taman kota menjadi sekolah bagi mereka yang tidak punya kesempatan mengenyam pendidikan dengan normal.
Pria yang juga menjabat Bendahara PWM Jatim ini menambahkan, apa yang dilakukan oleh mahasiswanya merupakan bagian dari spirit al-Maun? Selama ini menjadi landasan gerakan kepedulian Muhammadiyah.
”Saya bangga dan sangat mengapresiasi kreativitas dari mahasiswa. Karena yang mereka melakukan itu sesuatu yang cukup unik. Masiswa UMSurabya mengajak bersekolah anak-anak putus dan rentan putus sekolah dengan belajar sembari juga bisa bermain,” aku Rektor UMSurabaya kepada kontributor pwmu.co.
Sukadiono berharap akan semakin banyak mahasiswa UMSurabya yang siap ikut terlibat membantu kegitan tersebut. ”Dengan sukarela tentunya,” pungkasnya. (dede/aan)
Discussion about this post