![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2021/07/IMG-20210719-WA0017.jpg?resize=623%2C322&ssl=1)
PWMU.CO – Kisah Kak Tony tentang Siswa yang Bosan Daring. SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb) menghadirkan pendongeng nasional Kak Tony dalam menyambut siswa di tahun ajaran baru 2021-2022, Rabu (14/6/21).
Kegiatan bertajuk Mendongeng Bersama Kak Tony ini merupakan salah satu dari rangkaian acara BTS (Back to School) yang digelar sekolah ramah anak, SD Mugeb.
Acara yang dipandu Ustadzah Rizka Sri Wulandari SS ini diikuti siswa kelas I-III. Antusiasme siswa sudah terlihat sejak acara dimulai.
Bikin Bola Semangat
Kak Tony menyapa para siswa dengan mengajak membuat bola semangat dengan cara seolah-olah membuat lingkaran dengan tangan, lalu melempar bola semangat ke arah kamera untuk ditangkap oleh Kak Tony.
“Ayo bikin bola semangat yang besar, dalam hitungan ketiga lempar ya. Satu.. dua.. tiga.. wusshh,” ujarnya sambil mempraktikkan gerakan seolah-olah menangkap bola yang sangat besar.
Setelah melakukan ice breaking beberapa saat, Kak Tony pun memulai bercerita. “Pagi hari ada suara binatang yang sudah berkokok. Dia adalah seekor ayam jantan,” ujar pria bernama lengkap Moh Sulyoni Alkautsar ini.
Dia kemudian menirukan suara sapi dan diikuti gelak tawa para siswa. “Itu suara sapi, salah,” ujarnya. Kemudian dia menirukan suara kambing dan serigala yang kembali mengundang tawa siswa.
Ada seorang anak, lanjutnya, bernama Andi. Andi bangun tidur, mau berangkat ke sekolah. Dia mengusap matanya dan memeriksa kebersihan mulutnya.
“Coba aku cek dulu mulutku. Hih bau asem. Berarti aku harus mandi biar badanku wangi dan bersih,” ucapnya sebagai tokoh Andi dalam cerita.
Andi Andi Bersekolah Daring
Dalam dongengnya, Kak Tony juga menyelipkan edukasi untuk anak-anak, yaitu mengajarkan untuk masuk kamar mandi dengan kaki kiri terlebih dahulu.
“Aku coba masuk kamar mandi dengan kaki kiri ah. Aduuhh.. kepleset nih. Berarti benar kata bu guru, kalau masuk kamar mandi harus kaki kiri dulu,” katanya.
Pria kelahiran Tegal ini kemudian menceritakan bahwa meskipun kedinginan, Andi rela mandi pagi agar dia disiplin masuk sekolah. Andi kemudian memakai seragam dan bersiap berangkat sekolah.
“Lalu, ibunya tanya, Andi mau ke mana? Kan sekolahnya dari rumah?”
Andi menjawab, “Astaghfirullah, iya ya, kan sekolahnya daring ya,” kata lulusan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta itu menceritakanAndi.
Kak Tony kemudian mempraktikkan ekspresi Andi yang senang saat awal sekolah daring, hingga beberapa hari kemudian dia merasa bosan.
“Aah bosen sekolah dari rumah, ndak bisa ketemu bu guru yang cantik, pak guru yang ganteng, sama teman-temanku yang baik. Gabisa main sama mereka huhuhu,” tangis Andi yang diperankan Kak Tony.
Kreatif di Tengah Daring
Rupanya kejadian tersebut dilihat oleh ayah Andi. “Andi, ayah punya ide agar kamu tidak bosan meskipun belajar di rumah,” ujar Kak Tony sebagai ayah Andi.
Lewat dongengnya secara tersirat Kak Tony memperkenalkan jenis sayuran dan buah-buahan yang ditanam oleh Andi.
“Andi berkebun menanam sayuran brokoli, sawi, kacang buncis, serta buah-buahan yaitu jambu, manggis, markisa,” ujar Kak Tony sambil menunjukkan gambar sayur dan buah yang dimaksud.
Ayah Andi juga berpesan agar anak-anak menjadi pribadi yang disiplin, kreatif, bertanggung jawab.
“Ayo semuanya tirukan ya. Kalo Kak Tony bilang disiplin, gerakannya seperti ini (meletakkan kedua tangan di bahu secara menyilang), kalau bilang kreatif gerakannya begini (meletakkan dua telunjuk di ujung dahi), bertanggung jawab begini ya (menautkan kedua tangan membentu sebuah kepalan),” kata Kak Tony.
Siswa semakin bersemangat saat Kak Tony menghadirkan tokoh Engkong (Kakek) Jali yang semakin menambah meriah dan gelak tawa para siswa karena peran Engkong Jali yang menggelitik disertai suara Kak Tony menirukan suara kakek dengan apik.
Sebelum mengakhiri acara, Kak Tony memberi kesempatan kepada siwa untuk menirukan tiga gerakan yang dicontohkan sebelumnya.
Salah satu siswa yang berkesempatan adalah Mochammad Grissee Alfahrizi, siswa kelas II-Bougenville menirukan gerakan Kak Tony dengan sangat bersemangat.
“Disiplin, kreatif, bertanggung jawaaab,” ujar anak yang akrab dipanggil Fahri ini, disertai gerakan yang antusias. (*)
Kisah Kak Tony tentang Siswa yang Bosan Daring: Penulis Mar’atus Sholichah Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post