PWMU.CO – Isra minal Suroboyo ilal Ponorogo untuk Kajian Ahad Pagi. Demikian yang dilakukan Jatim Drs Sugeng Purwanto, Ahad (27/2/22).
Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, itu hadir dalam Pengajian Ahad Pagi Al Manar Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo).
Dalam kajiannya, mantan wartawan Surabaya Post itu menceritakan kedatangannya di Bumi Reog. “Alhamdulillah, tadi malam saya diperjalankan oleh Allah minal Suroboyo ilal Ponorogo. Melewati shiratal mustaqim, sehingga kendaraan bisa sangat cepat menuju kota yang penuh barakah ini,” ujarnya.
Di tengah malam, sambungnya, sebagaimana nabi melakukan mikraj dari Masjidil al-Aqsa, Subuh tadi saya pun sempat juga mampir di masjid, di sebuah masjid kampung, untuk melakukan mikraj.
“Kalau Nabi Muhammad mikraj di Sidratul Muntaha, yang ditandai dengan pohon sidr, menurut tafsir pohon sidr itu pohon bidara atau daun wedoro kalau orang Jawa ngomong. Itu yang menjadi batas yang sangat jauh dengan alam ini,” terangnya.
Menurut dia, Nabi Muhammad dapat berkomunikasi langsung dengan Allah, maka manusia itu juga bisa mikraj kepada Allah ketika dia shalat.
“Mikraj kita itu adalah shalat. Maka pahami bahwa saat kita shalat, kita bertemu dan berkomunikasi dengan Allah. Maka ketika kita bertemu dan berkomunikasi dengan Allah harus bersungguh-sungguh dan serius,” tuturnya.
SGP, panggilannya, menyampaikan pada jamaah agar memahami hakikat shalat. “Pahamilah jika shalat itu kita sedang menghadap Allah, sedang omong-omong. Maka jangan seperti orang munafik. Yakni saat berdiri shalat dengan malas, aras-arasen,” katanya.
Orang yang bisa khusyuk shalat, maka dia mampu membangun hubungan baik dengan Allah. “Jika ada orang atau hamba Allah dapat menjaga hubungan baik dengan Allah, maka apapun yang diminta oleh hamba Allah tersebut akan dikabulkan. Mereka itulah orang-orang yang mempunyai karamah, kemuliaan,” jelasnya.
Penulis Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post