Cara Jamaah Usir Kepenatan dalam 10 Jam Penerbangan Surabaya-Jeddah, liputan Ichwan Arif, co-editor PWMU.CO
PWMU.CO – Perjalanan dari Bandara Juanda Surabaya menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, membutuhkan waktu sekitar 10 jam, Senin (27/6/22). Durasi yang laman ini kadang kala juga membuat kaki kesemutan, kemeng saat duduk di dalam pesawat.
Untuk menghilangkan kondisi ini ada saja yang dilakukan oleh jamaah. Ada yang keluar dari kursi pesawat untuk sekadar berdiri, ada juga yang berdiri sambil melemaskan kakinya.
Inilah yang dilakukan Ir Fiaduz Zaqiyah calon jamaah haji (CJH) KBIH Baitul Atiq Kloter 31 rombongan 7 asal Gresik. Dia mengaku melakukan hal yang sama. Fifi, sapaan akrabnya, melakukan perenggangan kaki di pinggi kursi nomor 275. Sambil berdiri, tampak dia menggerakkan sendi-sendi kakinya.
“Untuk pelemasan biar nggak kaku,” ujarnya, pelan sambil tersenyum.
Perjalanan Panjang
Fifi menjelaskan upaya pelemasan sendi pergelangkan kaki ini dilakukan juga untuk menghilangkan rasa kaku akibat perjalanan yang sangat panjang.
Dengan duduk saja, lanjutnya, terkesan kaku sehingga perlu ada ‘olahraha kecil’ untuk mengobati rasa ini.
Ini pun juga dilakukan banyak jamaah lain. Ada juga yang berdiri di samping kursinya sambil ‘ngeluk geger’ untuk punggungnya yang kaku atau hanya dengan tetap duduk sambil menggerakkam punggung ke kiri ke kanan.
Umrah Wajib
Sesampai di Bandara King Abdul Azis, Senin (27/6/22) pukul 16.00 waktu Makkah, perjalanan CJH Kloter 31 diarahkan menuju Arkan Bakkah Hotel 1 Wilayah Mahbas Jin untuk beristirahat dan mengambil koper dan tas tentengan.
Selanjutnya, jamaah kloter 31 melakukn ibadah umrah wajib: thawaf, sai, dan tahalul. Sekitar pukul 22.30 waktu setempat CJH melukukan perjalanan menggunakan bus shalawat menuju Masjid al-Haram. Perjalanan yang memakan waktu 5-7 menit ini dilakukan untuk selanjutnya mengikuti rangkaian ibadah haji.
Membutuhkan waktu dua jam setengah rangkaian umrah wajib dilakukan. Sebagian jamaah ada yang langsung pulang menuju hotel, ada juga yang melanjutkan dengan shalat tahajut dan shalat jamaah Subuh. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post