Merinding saat di Raudhah, Taman Surga di Masjid Nabawi; Liputan Ichwan Arif co-editor PWMU.CO dari Tanah Suci.
PWMU.CO – Sehabis shalat Ashar berjamaan di Masjid Nabawi, Rabu (3/8/22), saya berkesempatan masuk Raudhah bersama dengan rombongan jamaah haji Indonesia.
Alhamdulullah, cuaca di luar masjid mendung sehingga saat antre barisan tidak terlalu panas. Barisan yang dibuat jamaah terbagi menjadi empat. Khusus untuk jamaah Indonesia hanya dua baris. Barisan panjang dan rapi. Di sisi kanan kiri berdiri petugas haji Indonesia yang ikut merapikan barisan sehingga tertib.
Seteleh melewati batas garis petugas, kami pun harus sabar menunggu giliran di area skrinning sebelum masuk Raudhah. Jamaah harus bersabar, karena di area ini ada 4 area yang harus bergilir untuk masuk.
Sekitar hampir 45 menit kami harus menunggu. Wajah jamaah pun sudah mulai gelisah, ingin segera masuk.
“Sabar, nanti juga akan mendapat gilirannya,” ujar Muhammad Alwi, jamaah dari Kabuaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara dari Kloter 8 Makassar, pada jamaah lain.
Sekitar pukul 17.45 kami diperbolehkan masuk ke Raudhah. Kami pun bergegas. Ada yang jalan cepat, ada pula yang berlari-lari kecil, bergegas segera masuk pintu 39.
Kami disambut dengan hawa dingin. Beberapa petugas berpakaian seragam biru menyambut dan membagikan air minum Zmzam pada jamaah. Setelah mengambil air kemasan, jamaah pun berebut tempat untuk shalat sunnah.
Setelah mendapatkan tempat, mereka pun shalat dengan khusuk, setelah itu berdikir, dan berdoa. Setelah tangan mereka menengadah, air mata sudah membasai pipi mereka.
Baca sambungan di halaman 2: Merinding dan Menangis