![Lima dosen Umla](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2022/10/Devi-Ristian.jpg?resize=800%2C600&ssl=1)
PWMU.CO– Lima dosen Umla (Universitas Muhammadiyah Lamongan) lolos sertifikasi dosen pendidik Kemendikbudristek tahun 2022.
Lima dosen Umla itu pertama, Nur Hidayati SKep Ns MKep, dosen Ilmu Keperawatan lulus sesi ke I. Kedua, Apt Devi Ristian Octavia MSi, dosen Farmasi lulus sesi ke II.
Ketiga, Ninik Mas’adah MAk, dosen Akuntansi lulus sesi ke II. Keempat, Erna Nur Faizah SE MM, dosen Manajemen lulus sesi ke II, dan Suyitno SE MM dosen Manajemen lulus sesi ke II.
Salah satu dosen Umla Devi Ristian Octavia menjelaskan, sertifikasi dosen, biasa disingkat Serdos, mulai tahun 2021 telah menerapkan sistem baru yakni Serdos smart.
”Dengan sistem ini dosen yang sudah eligible (memenuhi syarat) bisa mengisi dan melengkapi data, serta dokumen penunjang melalui akun sister dosen masing-masing,” kata Devi Ristian dihubungi Senin (17/10/2022).
Syarat sertifikasi dosen, pertama, mempunyai jabatan fungsional minimal asisten ahli dengan Terhitung Mulai Tanggal (TMT) minimal dua tahun, sehingga kinerja dosen yang mencakup tridharma perguruan tinggi bisa terekam di Beban Kerja Dosen (BKD), Laporan kinerja dosen (LKD) selama dua tahun.
Tiga Poin Tridharma
”BKD LKD itu sendiri harus mencakup tiga poin tridharma perguruan tinggi yaitu, pertama, pendidikan yang dibuktikan dengan aktif mengajar. Ada bukti Rencana Pembelajaran Semester (RPS) bahan ajar dan video pembelajaran yang di-upload di link Youtube,” jelasnya.
Dalam video pengajaran dosen harus menguasai materi yang disampaikan, up to date dan interaktif. Termasuk juga interaksi dengan mahasiswa menjadi poin penilaian pada poin pendidikan ini.
Kedua, kata Devi, bidang penelitian. Penelitian harus dibuktikan dengan publikasi artikel dosen di jurnal nasional terakreditasi. Lebih baik lagi jika publikasinya di internasional bereputasi.
Ketiga, pengabdian masyarakat. Dosen wajib pengabdian masyarakat sesuai dengan keahliannya setiap semester.
“Poin ini dibuktikan laporan pengabdian masyarakat. Mendapatkan nilai tambah jika luaran pengabdian masyarakat tersebut berupa artikel yang ter-publish pada jurnal nasional atau internasional terakreditasi,” ujar dosen lulusan S2 di Universitas Setia Budi Surakarta ini.
Kata Devi, dosen juga diminta menceritakan karya yang menurutnya paling fenomenal dan memberikan imbas positif.
Selanjutnya ada penilaian dari sejawat, mahasiswa, dan atasan untuk menilai kinerja dosen selama dikenalnya. ”Penilaian tersebut digabungkan dan dihitung untuk menentukan dosen yang akan disertifikasi dan dinyatakan lulus secara internal,” katanya.
Selain itu, kata dia, ada persyaratan kemampuan berbahasa Inggris. Juga kemampuan akademik dasar yang dibuktikan dengan sertifikat Tes Potensi Dasar Akademik (TPDA) dan Test of English as a Foreign Language (TOEFL) atau Test of English Preparation (TOEP) dan lainnya yang sesuai dengan kriteria Dikti. Ada passing grade yang telah ditetapkan yang harus dilampaui dosen supaya bisa eligible.
Semua data tersebut di-upload online melalui sister yang akan terintegrasi langsung dengan sister pusat. Setelah masuk pusat, data dosen akan dikirimkan ke asesor dari perguruan tinggi lain untuk dilakukan penilaian apakah dosen tersebut layak dinyatakan lulus atau tidak.
![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2022/10/Suyitno-Umla.jpg?resize=682%2C647&ssl=1)
Tips Lolos Serdos
Devi memberikan tips supaya lolos Serdos. “Rajin update ilmu hasil penelitian sehingga ilmu yang kita sampaikan ke mahasiswa juga up to date,” katanya.
Kita wajib menyebarkan keilmuan sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat dalam kegiatan pengabdian masyarakat. “Insyaallah jika benar-benar menjalankan tugas kita sebagai dosen akan lulus sertifikasi dosen,” ujarnya.
Dosen lulusan S1 Universitas Muhammadiyah Surakarta ini berharap, dengan sertifikasi ini bisa istiqamah menjalankan tridharma untuk kemajuan pendidikan.
Suyitno, satu dari lima dosen Umla itu juga memberikan tips lulus Serdos. Menurut Suyitno ada tiga poin. Pertama, rajin melengkapi kewajiban untuk mengisi SIAK, melengkapi BKD/LKD, penelitian dan PKM mininal satu kali setiap semester.
Kedua, kreatif membuat perangkat pembelajaran dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat bagi para mahasiswa, sehingga video pembelajaran dan RPS kita berkualitas dan layak.
Ketiga, setelah berusaha, saatnya berserah diri kepada Allah swt. Sepenuh hati dengan bermunajat secara istiqamah.
”Saya melibatkan orang tua, istri dan anak-anak untuk turut mendoakan supaya lulus serdos, terutama anak saya yang sedang menghafal al-Quran di Pesantren SMPIT Al Uswah Tuban,” katanya.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post